Pakpak Bharat

Pemkab Pakpak Bharat dan Bakti Tanoto Foundation Bahas Perpanjangan Kerja Sama Penanganan Stunting

Audensi Perwakilan Bakti Tanoto Foundation di ruang rapat garuda, Kantor Bupati Pakpak Bharat, Kamis (8/5/2025).

Editor: AbdiTumanggor
Diskominfo Pakpak Bharat
Mewakili Bupati Franc Bernhard Tumanggor, Wakil Bupati Pakpak Bharat, H Mutsyhito Solin, Dr, M.Pd menerima audensi perwakilan Yayasan Bakti Tanoto Foundation di ruang rapat garuda, Kantor Bupati Pakpak Bharat, Kamis (8/5/2025). (Diskominfo Pakpak Bharat) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Mewakili Bupati Franc Bernhard Tumanggor, Wakil Bupati Pakpak Bharat, H Mutsyhito Solin, Dr, M.Pd menerima audensi perwakilan Yayasan Bakti Tanoto Foundation di ruang rapat garuda, Kantor Bupati Pakpak Bharat, Kamis (8/5/2025).

Kunjungan rombongan perwakilan Tanoto Foundation yang dipimpin Meriyen Silalahi (Program Implementation Lead Jakarta) ini dalam rangka membahas perpanjangan kerja sama penanganan stunting di Kabupaten Pakpak Bharat.

Audensi Bakti Tanoto Foundation Bahas
Mewakili Bupati Franc Bernhard Tumanggor, Wakil Bupati Pakpak Bharat, H Mutsyhito Solin, Dr, M.Pd menerima audensi perwakilan Yayasan Bakti Tanoto Foundation di ruang rapat garuda, Kantor Bupati Pakpak Bharat, Kamis (8/5/2025). (Diskominfo Pakpak Bharat)

"Kita semua menyadari bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan individu, tetapi juga adalah ancaman serius bagi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan masa depan bangsa.

Dampak jangka panjang stunting terhadap perkembangan kognitif, fisik dan produktifitas generasi penerus tidak dapat kita abaikan.

Oleh karena itu percepatan penurunan stunting menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat,"jelas Wakil Bupati Mutsyhito dalam sambutannya.

Pakpak Bharat dan Bakti Tanoto Foundation
Mewakili Bupati Franc Bernhard Tumanggor, Wakil Bupati Pakpak Bharat, H Mutsyhito Solin, Dr, M.Pd menerima audensi perwakilan Yayasan Bakti Tanoto Foundation di ruang rapat garuda, Kantor Bupati Pakpak Bharat, Kamis (8/5/2025). (Diskominfo Pakpak Bharat)

Kerja sama dengan Yayasan Bakti Tanoto Foundation dalm fokus percepatan penurunan stunting adalah strategis dan wujud komitmen kita bersama untuk terus berupaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Pakpak Bharat, jelas Wakil Bupati kemudian.

Sementara dalam pertemuan ini Meriyen Silalahi memaparkan tentang laporan pendampingan teknis penurunan stunting di Kabupaten Pakpak Bharat yang dilakukan oleh Yayasan Bakti Tanoto Foundation selama periode kerja sama tahun 2024, serta capaian kerja sama pendampingan yang dilakukan oleh pihaknya di Kabupaten Pakpak Bharat.

Yayasan Bakti Tanoto Foundation 2025
Mewakili Bupati Franc Bernhard Tumanggor, Wakil Bupati Pakpak Bharat, H Mutsyhito Solin, Dr, M.Pd menerima audensi perwakilan Yayasan Bakti Tanoto Foundation di ruang rapat garuda, Kantor Bupati Pakpak Bharat, Kamis (8/5/2025). (Diskominfo Pakpak Bharat)

"Kerja sama yang telah kita jalin sebelumnya terbukti telah memberikan kontribusi yang signifikan, khususnya penurunan stunting di Desa Kuta Meriah dan Majanggut I," jelas Meriyen Silalahi.

Meriyen menjelaskan, Bakti Tanoto Foundation berdiri sejak tahun 1981 di Besitang, Sumatera Utara.

Yayasan ini didirikan oleh Sukanto Tanoto bersama Tinah Bingei Tanoto berdasarkan filosofi bahwa pendidikan berkualitas dapat mempercepat kesetaraan peluang.

"Program kerjanya menyasar mulai dari pengembangan PAUD, pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, serta pengembangan kepemimpinan," jelas dia.

Wakil bupati dan Bakti Tanoto Foundation
Mewakili Bupati Franc Bernhard Tumanggor, Wakil Bupati Pakpak Bharat, H Mutsyhito Solin, Dr, M.Pd menerima audensi perwakilan Yayasan Bakti Tanoto Foundation di ruang rapat garuda, Kantor Bupati Pakpak Bharat, Kamis (8/5/2025). (Diskominfo Pakpak Bharat)

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi stunting Kabupaten Pakpak Bharat mencapai 28,9 persen, turun 1,9 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara berdasarkan data E-PPBGM tahun 2024, dua desa lokasi khusus binaan Yayasan Bakti Tanoto Foundation yakni Desa Kuta Meriah dan Majanggut I terbukti mengalami penurunan prevalensi stunting yang cukup siginifikan, yakni Desa Majanggut I turun 26,70 persen dari 42,50 persen di tahun sebelumnya.

Sedangkan Desa Kuta Meriah turun sebesar 13 persen dari 28 persen di tahun sebelumnya.

(*/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved