Berita Viral

Mendadak Penuding Ijazah Palsu Jokowi Banyak Urusan saat Dipanggil Polisi, Kecelakaan hingga Berduka

Ada pun lima orang yang dilaporkan Jokowi yakni Mantan Menpora Roy Suryo (RS),  Ahli digital forensik Rismon Sianipar (RS), Dokter Tifauzia Tyassuma.

Istimewa
IJAZAH JOKOWI: Sejumlah massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (15/04/2025) untuk meminta klarifikasi terkait keaslian ijazah Joko Widodo. Dalam aksi tersebut, beberapa perwakilan massa, termasuk Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar dan dr Tifauzia, melakukan audiensi dengan pihak rektorat dan Fakultas Kehutanan UGM. (Istimewa) 

Sidang perdana atas perkara ini dijadwalkan akan berlangsung pada Kamis, 22 Mei 2025. Meski belum banyak detail yang diungkap, gugatan ini kembali membuka polemik publik soal keaslian ijazah Presiden ke-7 RI.

Menanggapi gugatan tersebut, Sekretaris UGM Andi Sandi Antonius Tabusassa menyampaikan bahwa pihak universitas akan mematuhi proses hukum yang berlaku.

"Pada prinsipnya UGM akan patuh pada ketentuan. Pokok gugatan sedang kami pahami," ujarnya singkat.

Kasus ini menjadi perhatian nasional mengingat menyangkut kredibilitas akademik Presiden Joko Widodo dan institusi pendidikan ternama seperti UGM. 

Selain di PN Sleman, sebelumnya pengacara bernama Muhammad Taufiq juga mengajukan gugatan perdata terkait dugaan ijazah palsu Jokowi yang digunakan saat Pemilihan Wali Kota Solo pada 2005 dan 2010, ke Pengadilan Negeri Surakarta.

Gugatan itu didaftarkan pada Senin, 14 April 2025.

Kini, gugatan tersebut baru pada tahap mediasi.

Profil Ova Emilia, rektor UGM terpilih 2022-2027

Berikut profil lengkap Prof Ova Emilia:

1. Alumnus UGM

Dikutip dari Kompas.com (20/5/2022), Ova Emilia lahir di Yogyakarta, 19 Februari 1964.

Prof Ova merupakan alumni Sarjana di UGM pada 1987.

Ia kemudian melanjutkan studi S2 di University of Dundee, Skotlandia pada 1990.

Tak cukup sampai gelar S2, Prof Ova berhasil menamatkan pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di UGM pada 2000.

Pada 2009, ia menyelesaikan pendidikan S3 Clinical Teaching di University of New South Wales Wales dan pendidikan dokter subspesialis di UGM.

2. Guru besar pertama bidang pendidikan FK UGM

Pada 2016, Ova dilantik menjadi guru besar (Gubes) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM.

Dilansir dari laman Humas UGM, pengukuhan Ova merupakan hal istimewa lantaran ia dikukuhkan sebagai Gubes Pertama Bidang Pendidikan Kedokteran di Indonesia.

Pengukuhannya dilakukan bertepatan dengan Hari Kartini, yakni pada 21 April 2016 di ruang Balai Senat UGM.

Selain menjadi Gubes, Ova juga menjabat sebagai Dekan fakultas tersebut.

Bahkan pada 2018, ia dipercaya menjadi Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia.

3. Peraih First Prize for Young Gynecologist Award

Sejumlah penghargaan pernah diraih oleh Prof Ova.

Salah satu penghargaan yang diterimanya adalah First Prize for Young Gynecologist Award pada 1998.

Selain itu, pada 2006 Prof Ova kembali meraih penghargaan SIDA Award.

4. Penulis buku dan jurnal internasional

Tak hanya menjadi dosen dan peneliti, Prof Ova juga gemar menulis buku, jurnal internasional, dan membangun inovasi, advokasi, serta kebijakan.

Berikut sejumlah buku yang ditulisnya:

  • Buku Teknologi Kontrasepsi (2001)
  • Buku Obstetri Fisiologi (2008)
  • Buku Tetap Bugar dan Energik (2010)
  • Buku Cara Cerdas Menentukan Jenis Kelamin secara Alami (2010) Buku Bebas Ancaman Kanker Serviks (2010)
  • Evidence Based Medicine Perdarahan Post Partum (2010)
  • Evidence Based Practice: Workbook (terjemahan) (2010)
  • A Communication approach with couples in Obstetrics and Gynecological encounters in Indonesian Changing Society (2017)
  • Promosi Kesehatan dalam Lingkup Kesehatan Reproduksi (2018).

5. Penyusun kurikulum FK di Indonesia

Saat dikukuhkan sebagai guru besar, Ova tidak menolak jika disebut sebagai Guru Besar "Kurikulum Pendidikan Dokter".

Sebab, Prof Ova sangat percaya bahwa bidang ilmu yang digelutinya tersebut mampu menghasilkan seorang dokter yang bukan hanya sebagai seorang pelayan klinik, namun juga sebagai pendidik.

Salah satu hasil inovasinya sebagai pendidik adalah kurikulum bagi dokter untuk pelayanan Keluarga Berencana (KB) pada 2012-2020.

Prof Ova berhasil menyusun kurikulum yang kini menjadi model pelatihan secara nasional dan diterapkan di Fakultas Kedokteran di Indonesia.

Masih dari sumber yang sama, Prof Ova juga aktif terlibat dalam berbagai layanan dan studi sosial dan komunitas, terutama dalam hal kesehatan reproduksi dan layanan KB. Keterlibatannya itu berlangsung hingga saat ini.

Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, Prof Ova juga menjadi salah satu pelatih untuk Program Pelatihan Keluarga Berencana Internasional Komprehensif dan Berbasis Hak yang diadakan oleh UGM, BKKBN, dan UNFPA.

(*/tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sebagian Artikel sudah tayang di tribun-bogor 

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved