Medan Terkini
Pengusaha Biliar Beberkan Kronologi Diperas Anggota DPRD Medan Salomo Pardede
Sejumlah pengusaha biliar buka suara setelah menjadi korban pemerasan oleh oknum DPRD Medan.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sejumlah pengusaha biliar buka suara setelah menjadi korban pemerasan oleh oknum DPRD Medan.
Ketua Komisi 3 DPRD Medan, Salomo Pardede dari Partai Gerindra telah dilaporkan dugaan pemerasan ke Polda Sumut.
Saat ini Salomo dilaporkan ke Polda sesuai Laporan Andryan, tertuang dalam LP/B/582/IV/2025/ SPKT Polda Sumut tertanggal 22 April. Dan laporan Suyarno, tertuang dalam LP/B/584/IV/2025/SPKT Polda Sumut tertanggal 22 April 2025.
Didampingi kuasa hukum Fauzy Nasution Andryan pengusaha Xana Biliar membeberkan kronologi dirinya diperas oleh Salomo Pardede dengan modus penindakan pelanggaran pajak usaha.
Awalnya, Salomo mengirim surat ke tempat usaha Andryan yang berada Jalan Sekip.
"Awalnya dia bawa surat ke tempat usaha kami tanggal 3 April 2025 hubungi, tanggal 7 dia (Salomo) ketemu bilang kalau kamu kawan bisa datang ke Pobsi atas masalah ini. Kamu bermasalah di pajak," ungkap Andryan Selasa (6/5/2025).
Dalam pertemuan yang dijanjikan tanggal 7 di Pobsi, Andryan mengungkapkan duduk berhadapan langsung dengan Salomo yang didampingi Aris Siregar dan Said Fahrin. Saat itu lah Andryan dicecar oleh Salomo soal omzet harian hingga meminta 'upeti'.
"Ditanya omzet saya bilang Rp 4 juta sehari. Katanya harus setor ke negara 1 bulan Rp 12 juta karena omzet bulanan Rp 120 juta. Kenapa kamu cuma setor Rp 1,5 juta? Ya sudah kami bagi lah, kami setor ke saya Rp 5 juta sama teman saya biar saya atur sama teman saya di DPRD," ungkap Andryan menirukan percakapan Salomo saat memeras.
Karena merasa keberatan dengan nilai Rp 5 juta, Andryan minta negoisasi berkurang menjadi Rp 3 Juta. Namun Salomo berkeras, sehingga ditemukan kesepakan tengah Rp 4 juta per bulan.
Kata Andryan, Salomo menakuti-nakuti menunggak pajak selama dua tahun yang harus dibayar Rp 200 jutaan. Saya itu dirinya merasa terancam dan takut.
"Deal Rp 4 juta saya pulang. Nah dari situ hari Senin saya kasih 4 juta ke Ucok lalu ke Aris Siregar stafnya. Dan sudah tiga saya setor selama tiga bulan," ungkap Andryan sambil menunjuk bukti chat dugaan transaksi setoran yang sudah diprint kertas.
"Saya tidak pernah menghubungi aris siregar
Dan tidak pernah meminta bantuan untuk urus izin Xana Billiard. Karena izin Xana Billiard sudah ada dari 2 tahun lalu. Yang saya bahas di rekaman itu ya masalah pajak. Bukan masalah izin," Kata Andryan membantah klarifikasi Aris Siregar yang beredar.
Salomo Pardede dikenal politikus yang merupakan anak dari wirausahaan Sumatera Utara, Rudolf Pardede yang bergerak di bidang perhotelan, tekstil. Rudolf Pardede juga sempat menjabat Gubernur Sumatera Utara menggantikan T Rizal Nurdin yang tewas karena pesawat yang ditumpanginya jatuh pada tanggal 5 September 2005.
Salomo dalam karier politiknya kini menjabat Ketua Komisi III DPRD Medan. Dia berhasil menduduki bangku dewan 2024-2029 lewat Gerindra.
Latar belakang politik keluarga ayah dari Salomo Pardede dikenal lekat dengan partai PDI-Perjuangan. Namun Salomo memiliki pengalaman meniti karier di Partai Demokrat sebelum di Gerindra seperti saat ini.
| Rekti Yoewono Berbagi Wawasan soal Membangun Sound di Soundrenaline Sana Sini di Medan |
|
|---|
| Kondisi Terkini Mahasiswa UNIKA yang Ditemukan Bersimbah Darah di Kuburan Pamannya, Sempat Koma |
|
|---|
| Ratusan Karyawan KG Group di Medan Ikuti Senam Aerobik, Tutup KG CUP 2025 |
|
|---|
| Berita Foto: Polrestabes Medan Ungkap Kasus Pembakaran Rumah Hakim PN Medan Khamozaro Waruwu |
|
|---|
| Warga Pancurbatu Tewas setelah Dituduh Curi Uang Rp 2,3 Juta, Istri Sebut Korban Sempat Dijemput |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pengusaha-biliar-Kota-Medan-didampingi-dua-kuasa-hukum.jpg)