Berita Viral
PENGAKUAN Ortu Siswa Kirim Anaknya Ikut Pendidikan Militer, Dedi Mulyadi Wanti-wanti: Awas Loh
Program ini digagas Dedi sebagai bentuk pendidikan karakter khusus untuk membentuk kedisiplinan, tanggung jawab, dan akhlak mulia.
Dedi menyambutnya dengan menjelaskan bahwa pola pendidikan yang diterapkan akan ketat namun terstruktur, tanpa gawai, makan bergizi, tidur pukul 20.00 WIB, bangun subuh, shalat, olahraga, dan tetap belajar seperti biasa. Lewat dialog santai dan sesekali diselingi candaan, Dedi mampu meredakan keraguan orangtua.
“Awas loh, seminggu ibu jangan datang ke resimen,” katanya bercanda sambil memeragakan orangtua yang menangis karena rindu anaknya.
Bahkan ketika seorang ibu hanya menjawab anaknya "bandel dan enggak bisa diatur", Dedi menanggapinya dengan tawa, “Turunan siapa bandel?”
Yang menarik, Dedi mencatat bahwa sebagian besar anak yang masuk program ini merupakan korban perceraian dan tinggal bersama kakek dan nenek.
“Rata-rata anak ini korban perceraian,” ujarnya.
Sudah Tiba di Barak
Sebanyak 39 siswa sekolah menengah pertama (SMP) yang dinilai “sulit diatur” oleh sekolah dan keluarga tiba sekitar pukul 12.00 WIB, di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, di Jalan Raya Sadang-Subang, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (1/5/2025).
Mereka datang menggunakan bus dan truk yang disediakan oleh Pemkab Purwakarta.
Begitu turun, mereka langsung diarahkan oleh anggota TNI dengan gaya khas militer: tegas, cepat, dan penuh kedisiplinan.
Tak ada waktu santai, pelajar langsung ditertibkan dan diarahkan ke barisan pembukaan.
Bukan untuk upacara bendera, kedatangan mereka kali ini adalah untuk memulai pelatihan karakter ala militer yang menjadi program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Selama 14 hari ke depan, para siswa akan menjalani pembinaan intensif dalam lingkungan militer.
Program ini digagas Dedi sebagai bentuk pendidikan karakter khusus untuk membentuk kedisiplinan, tanggung jawab, dan akhlak mulia.
Dari pantauan, pemandangan haru menyelimuti lokasi saat para siswa diberi waktu singkat untuk berpamitan kepada orangtua mereka.
Banyak orangtua yang menitikan air mata, termasuk Elly, salah satu wali murid yang berharap besar terhadap perubahan anaknya.
“Anak saya sering bolos dan susah dinasehatin. Saya titipkan ke program ini agar bisa berubah jadi lebih baik. Terima kasih Pak Bupati dan Gubernur, semoga anak saya bisa jadi rajin dan nurut,” kata Elly.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PENGAKUAN-Ortu-Siswa-Kirim-Anaknya-Ikut-Pendidikan-Militer-Dedi-Mulyadi-Wanti-wanti-Awas-Loh.jpg)