Berita Medan

Oknum Staf DPRD Medan Diduga Peras Pemilik Usaha, Modus Bantu Urus Izin Usaha

Dalam rekaman beredar sekitar 2 menit lebih, AS menyuruh pengusaha tersebut untuk menghadap oknum anggota dewan.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
Rekaman Viral: Oknum Staf DPRD Medan, AS mengaku soal rekaman minta uang ke pengusaha Kota Medan modus bantu urus izin usaha. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Beredar luas dan viral rekaman video percakapan diduga staf Anggota DPRD Medan berinisial AS meminta sejumlah uang kepada satu pelaku usaha biliar di Jalan Sekip Kota Medan.

Dalam rekaman tersebut yang diduga staf mengaku diperintahkan anggota dewan untuk memenuhi permintaan wakil rakyat itu untuk memberikan setoran bulanan.

Dalam rekaman beredar sekitar 2 menit lebih, AS menyuruh pengusaha tersebut untuk menghadap oknum anggota dewan.

Nominal yang tak sedikit membuat sang pelaku usaha menjerit dan pasrah, ditekan dengan modus urus izin operasi, pajak usaha serta akan di bawa ke Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Medan.

Dalam percakapan, pelaku usaha itu disuruh menghadap anggota dewan tersebut agar usaha saya tidak diganggu dan berjalan lancar.

Lalu diminta memberikan upeti sejumlah uang telah dipatok. 

Dalam video yang terlihat Kamis (1/5/2025), staf anggota DPRD Medan Aris Siregar, menyampaikan mengakui video rekaman yang beredar adalah suaranya.

Dia sampaikan permohonan maaf atas pernyataan dalam rekaman suara yang menghebohkan dan memalukan instansi DPRD Medan.

"Saya Aris Siregar, staf anggota DPRD Medan, sungguh-sungguh meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi atas beredarnya rekaman suara terkait pengurusan perizinan salah satu usaha biliar," ucap Aris, pria dalam video.

Dalam pernyataannya, ia mengakui bahwa suara di rekaman yang beredar itu memang suara dirinya dengan seorang pria pengelola usaha biliar di Kota Medan, yang diduga melakukan perekaman suara.

"Saya akui suara di rekaman yang beredar itu memang suara saya dengan Topoy alias Adrian, pengelola tempat biliar, Sana Biliar," ucapnya.

Aris beralasan, rekaman suara itu berawal karena dirinya berteman lama dengan pihak lain (Topoy/Adrian) yang ada dalam rekaman.

"Awalnya Topoy alias Adrian terus menghubungi saya terkait izin usaha biliarnya yang bermasalah. Karena memang sebelumnya kami sering berhubungan dan kenal dekat. Kami sering bertemu di beberapa kegiatan dan tempat biliar," kata Aris. 

Penuturannya, rekan yang sudah dikenal lama tersebut sudah beberapa kali mengeluhkan kondisi perizinan usaha biliarnya. Karena beberapa kali dirazia Dinas Pariwisata Kota Medan.

"Ia meminta tolong kepada saya untuk mengurus kelengkapan izin usaha biliarnya. Dari situ lah rekaman ini kemudian berawal," katanya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved