Berita Viral

CURIGA Dedi Mulyadi Mau Mencalonkan Diri Jadi Presiden, Razman Nasution: Terlalu Maju

Razman Nasution lantas menduga bahwa Dedi Mulyadi mengambil simpati dari masyarakat untuk maju sebagai Presiden.

KOLASE KOMPAS.com/Faqih Rohman Syafei/Melvina Tionardus
SINDIRAN - Pengacara sekaligus juru bicara ormas GRIB Jaya, Razman Arif Nasution menyindir Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Razman mengungkit kinerja Dedi saat menjabat Bupati Purwakarta, Senin (28/4/2025) hingga mencurigai niat Dedi mencalonkan diri jadi presiden. 

TRIBUN-MEDAN.com - Razman Nasution curiga Dedi Mulyadi mau mencalonkan diri jadi presiden.

Menurut Razman Nasution, Dedi Mulyadi sengaja mencari simpati masyarakat.

Ia juga membandingkan sikap Dedi Mulyadi saat masih menjadi bupati.

Baca juga: Kenal Lebih Dekat, Ini Cara Menjaga Baterai Motor Listrik Honda

Razman Arif Nasution, juru bicara ormas GRIB Jaya kembali mengungkit kinerja Dedi Mulyadi saat masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

Menurut Razman Nasution, kinerja Dedi Mulyadi saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta dinilai biasa-biasa saja.

Namun semenjak menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bak seloroh dinilai terlalu berlebihan dalam menangani berbagai permasalahan, termasuk terhadap ormas GRIB Jaya.

Baca juga: Tampang Nyengir Anggota Ormas Grib Jadi Sorotan, TS Pembakar Mobil Polisi Menyerahkan Diri ke Polda

Diketahui sebelumnya, Dedi Mulyadi melontarkan pernyataan dan rencana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Antipremanisme di wilayah Jawa Barat.

Hal tersebut menimbulkan keresahan bagi Ormas GRIB Jaya Jabar yang merasa tersinggung dengan ucapan Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa ormas hingga LSM kerap melakukan intimidasi terhadap masyarakat.

"Ini kan masyarakat-masyarakat yang tidak mendapat pekerjaan ini banyak, GRIB Jaya mengambil peran ini untuk membina mereka. Kang Dedi kan baru mau mulai dengan menyebut-nyebut wajib militer, alat cina, lakukan dulu visibilitas tadi," ujar Razman Nasution, dilansir dari tayangan Garuda TV, Senin, (28/4/2025).

SINDIR GUBERNUR JABAR - Kolase foto Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Razman Nasution. Mewakili GRIB Jaya, Razman Nasution menyinggung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang dinilai bekerja di luar dari tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai pamong praja.
SINDIR GUBERNUR JABAR - Kolase foto Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Razman Nasution. Mewakili GRIB Jaya, Razman Nasution menyinggung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang dinilai bekerja di luar dari tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai pamong praja. (Kolase Tribun/Grid/YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel)

Razman Nasution lantas menduga bahwa Dedi Mulyadi mengambil simpati  dari masyarakat untuk maju sebagai Presiden.

"Saya kira mari kita lakukan kajian mendalam, Jangan ujuk gini, saya takut nanti Kang Dedi Mulyadi ini terlalu maju, jangan-jangan mau jadi calon presiden ini, karena saya lihat masuk gorong-gorong, masuk sungai, saya takut hanyut gitu," 

"Dan dia waktu Bupati Purwakarta gak jago-jago amat, biasa-biasa aja dia jangan terlalu lebay lah, emang dia jadi kader Gerindra kapan sih? baru aja, udah jangan begitu lah," seloroh Razman Nasution.

Baca juga: Profil Gus Irawan Pasaribu, Bupati Tapsel yang Copot 3 Pejabat Karena Sering Lakukan Pungli

Razman menyebut jika Dedi bekerja di luar dari tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai pamong praja oleh GRIB Jaya.

Dedi, semestinya tidak turut mencampuri ranah kepolisian dalam kasus penganiayaan dan pembakaran mobil polisi di Harjamukti, Depok, Jawa Barat ungkap Razman. 

"Anda selaku gubernur diberi kewenangan untuk menata, mengelola pemerintahan di bidang eksekutif, anda tidak boleh masuk ke ranah saat ini, apalagi yudikatif," kata Razman.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved