Kisah Putri Mayasi Ruidahasi Sempat Kesulitan Cari Kampus karena Disabilitas, Kini Lulus dari UNPAB
Putri Mayasi Ruidahasi penyandang disabilitas Osteogenesis Imperfecta gigih belajar dengan keterbatasan yang dimilikinya untuk menyelesaikan kuliah
TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN- Putri Mayasi Ruidahasi menyeka air mata saat namanya ditetapkan lulus sidang skripsi Sarjana Komputer di Universitas Panca Budi, Medan, beberapa waktu lalu.
Putri Mayasi Ruidahasi merupakan penyandang disabilitas Osteogenesis Imperfecta yang gigih belajar dengan keterbatasan yang dimilikinya untuk menyelesaikan sekolah hingga kuliah.
Tercatat, ia memulai pendidikan di SD Al Washliyah 81 Aek Kenopan, SMP Al Washliyah 28 Aek Kanopan. Dan, MAS Alwashliyal Aek Kanopan serta melanjutkan penguruan tinggi di Universitas Panca Budi, Medan.
Baca juga: Pemprov Sumut Gelar Upacara Peringati Hari Otda ke-29, Wagub Surya Sampaikan Pidato Mendagri
"Saya bersyukur bisa lulus dan diwisudai (lulus sidang masih) dari Program Studi Sarjana Komputer. Alhamdulillah," ujarnya kepada Tribun-Medan, Minggu (27/4/2025).
Kendati memiliki banyak keterbatasan, semangat Putri untuk mengejar mimpinya harus dicontoh. Kegigihan belajar dan berkuliah sebagai bukti keterbatasan fisik tak menjadi penghalang untuk bisa sarjana.
"Orangtua saya sangat memberikan dukungan agar kuliah. Terima kasih kepada keluarga yang tidak pernah putus semangat memberikan dukungan yang besar," katanya.
Diketahui Osteogenesis Imperfecta merupakan penyakit yang disebabkan kelainan genetik yang ditandai dengan kondisi tulang rapuh dan mudah patah.
Sempat Kesulitan Cari Tempat Kuliah
Putri terlahir sudah menyandang Osteogenesis Imperfecta sehingga ia sempat kesulitan untuk bisa sekolah, tidak banyak institusi pendidikan yang bisa menerimanya.
Karena itu, ia bersyukur bisa menyelesaikan sarjananya di Universitas Panca Budi. Sebelum kuliah di universitas itu, ia sempat ditolak masuk sejumlah penguruan tinggi karena keterbatasan fisiknya.
Meski ia harus berusaha keras dibandingkan mahasiswa lainnya, ia bersyukur karena selama perkuliahan para dosen memperlakukannya dengan baik.
Bahkan, tidak sedikit dosen memberikan jalan untuk memudahkan ikut perkuliahan khususnya terkait tugas-tugas dan presentasi mata kuliah.
"Para dosen baik dan memaklumi kondisi saya. UNPAB sudah cukup mampu memberikan layanan yang dibutuhkan mahasiswa disabilitas. Dosennya baik-baik dan suportif sehingga sangat mudah belajar," ujarnya.
Intinya Selalu Mendukung
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/kolase-foto-Putri.jpg)