Breaking News

Paskah Nasional 2025

Pimpinan Aras Gereja se-Indonesia Tabur Bunga di Makam Misionaris IL Nommensen

Secara khusyuk peserta mendengar penjelasan Pdt Mardian Silaen tentang penginjilan yang dilakukan Nommensen di Tanah Batak.

Penulis: Hendrik Naipospos | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HENDRIK
ZIARAH NOMMENSEN- Peserta Paskah Nasional 2025 berziarah di makam Misionaris IL Nommensen di Sigumpar, Toba, Sabtu (26/4/2025) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Pimpinan Aras Gereja se-Indonesia antusias melihat dan mendokumentasikan makam Misionaris  IL Nommensen yang berada persis di belakang Gereja HKBP di Sigumpar, Kabupaten Toba, Sabtu (26/4/25).

Kehadiran pimpinan Aras Gereja adalah rangkaian ziarah dan Napak Tilas Paskah Nasional 2025.

Secara khusyuk peserta mendengar penjelasan Pdt Mardian Silaen tentang penginjilan yang dilakukan Nommensen di Tanah Batak.

"Nommensen bukan Misionaris pertama tetapi ia berhasil setelah mempelajari bahasa, adat hingga mengembangkan pelayanan kesehatan dan pendidikan," ucapnya.

IL Nommensen melakukan pelayanan di Tanah Batak medio tahun 1862-1918.

Nommensen lahir di Jerman Tahun 1834, waktu yang sama dengan kematian Misionaris Munson-Lyman yang dibantai oleh warga di Lobu Pining, Tapanuli Utara.

"Ini anugerah Tuhan, Misionaris Munson-Lyman mati martir, lalu IL Nommensen lahir untuk memberitakan Injil menggantikan pendahulunya," tambah Pdt Mardian Silaen.

Selain Nommensen, di tempat ini juga dimakamkan keluarganya bahkan anjing peliharaan Nommensen, Tuan Sipakkur.

Bupati Toba Effendi Sintong Napitupulu mengatakan jika Pemkab Toba sedang merancang pengembangan Makam IL Nommensen.

Ia juga mengucap terima kasih pimpinan Aras Gereja se-Indonesia telah berkenan hadir di Toba.

"Terima kasih sudah berkunjung ke Toba dan mengenang IL Nommensen. Pasti bapak/ibu sudah berbelanja di Toba," ucap Effendi Sintong Napitupulu disambut gelak tawa para pimpinan Aras Gereja se-Indonesia.

Sebelumnya, Praeses HKBP Distrik IV, Pdt Ebsan Hutabarat, memberikan buku sejarah penginjilan Ingwer Ludwig Nommensen kepada Ketua Pelaksana Paskah Nasional, Landen Marbun.

Buku ini ditulis oleh Pdt Jonni Tambun, bercerita penginjilan IL Nommensen dari Barus, Sipirok, Silindung, Sigumpar, Samosir, Habinsaran, Simalungun dan Dairi selama 56 tahun (1862-1918).

"Setelah Nommensen wafat, penginjilan dilanjutkan oleh putranya Tuan Jonathan hingga tahun 1940, setelahnya ia kembali ke Jerman," ucap Pdt Ebsan Hutabarat.

"Kisah mereka (Keluarga Nommensen) dibukukan untuk dikenang, dirawat, dimaknai dan diwariskan," sambungnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved