Pemko Siantar

Ziarah ke Jorat Raja Siantar, Wesly Silalahi: Kantor Wali Kota Terbuka Untuk Keluarga Sang Naualuh

Wali Kota Pematangsiantar kembali menjalankan tradisi HUT Kota Pematangsiantar dengan menggelar kegiatan di Jorat dan Pesanggrahan Raja (24/4/2025).

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ilham Akbar
Tribun Medan/HO
Usai menempuh ratusan kilometer berziarah ke Makam Raja Sang Naualuh Damanik di Bengkalis, Riau, Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi kembali menjalankan tradisi Hari Ulang Tahun Kota Pematangsiantar dengan menggelar kegiatan di Jorat dan Pesanggrahan Raja yang ada di Jalan Pematang, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar, Kota Pematangsiantar, Kamis (24/4/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Usai menempuh ratusan kilometer berziarah ke Makam Raja Sang Naualuh Damanik di Bengkalis, Riau, Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi kembali menjalankan tradisi Hari Ulang Tahun Kota Pematangsiantar dengan menggelar kegiatan di Jorat dan Pesanggrahan Raja yang ada di Jalan Pematang, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar, Kota Pematangsiantar, Kamis (24/4/2025).

Pada kunjungan ini, Wesly Silalahi SH MKn mengucapkan kalimat yang sangat menyentuh hati ahli waris Raja Sang Naualuh Damanik, khususnya kepada istri dari cucu Sang Naualuh, Ny Halimah Marsekal Muda Syah Alam br Sinaga. 

Kepada Halimah, Wesly menyatakan pintu Kantor Wali Kota Pematangsiantar senantiasa terbuka. Kapanpun dan tujuan apapun. 

"Dulu belum ada jembatan, kami melewati pipa besar. Pernah kami jatuh, dan buku kami hilang semua," kenang Wesly, yang menyatakan dirinya lahir dari ibu br Sinaga.

Wesly didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi, Wakil Wali Kota Herlina dan suami Bahrum Sumantri memberikan sambutan lebih banyak menggunakan bahasa Simalungun. 

Di masa sekolah SMP dan SMA inilah ia kerap melintasi Pematang, dan paham betul dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Dari Parluasan, ia menyeberangi Sungai Bah Bolon.

Dalam kesempatan tersebut, Wesly menaruh hormat kepada Halimah. Beberapa kali ia menyapanya dengan panggilan Inang Boru Sinaga. 

"Saya lahir dari Boru Sinaga," tukas Wesly.

Sebelumnya, Ny Halimah Marsekal Muda Syah Alam br Sinaga didampingi Ketua Panitia Ziarah Evra Sassky Damanik mengucapkan terima kasih karena Monumen Sang Naualuh telah selesai dan segera diresmikan. 

Halimah menceritakan, pembangunan Monumen Sang Naualuh sudah dua kali tertunda. Pertama, di lokasi yang saat ini, yaitu di Jalan Sang Naualuh dekat Taman Malam Pahlawan (TMP) Nagur. Kemudian, yang kedua di Lapangan Adam Malik.

"Kami sempat merasa sakit hati, tapi tidak bisa berbuat. Kami tidak punya yang bisa kami andalkan," katanya.

Halimah berharap Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar memberikan perhatian terhadap Kerajaan Siantar, sebagaimana Pemko Solo peduli dengan Istana Mangkunegaran.

Halimah menjelaskan, di masa Wali Kita Djabanten Damanik, Pesanggrahan Raja Siantar diserahkan kepada ahli waris. Namun ahli waris tidak mampu merawatnya, sehingga bangunan tersebut tidak terawat. 

Halimah berharap, Wesly yang merupakan putra kelahiran Kota Pematangsiantar bisa mengurus peninggalan Kerajaan Sianțar.

"Istana Raja Sang Naualuh terbakar, dan tidak ada batang yang terselamatkan. Bahkan foto Sang Naualuh kami peroleh dari Bengkalis. Ada kecurigaan, Istana Sang Naualuh sengaja dibakar penjajah," tukasnya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved