TRIBUN WIKI
Sejarah Tupperware yang Kini Bangkrut dan Harus Pamit dari Indonesia
Tupperware adalah merek terkenal yang identik dengan wadah penyimpan makanan berbahan plastik. Tupperware pertama kali ditemukan Earl Silas Tupper.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Tupperware, perusahaan asal Amerika Serikat yang dikenal dengan produk wadah penyimpan makanan berbahan plastik kini harus hengkang dari Indonesia.
Setelah 33 tahun bertahan di Indonesia, manajemen Tupperware mengumumkan untuk menghentikan semua operasionalnya.
Pengumuman itu disampaikan lewat akun media sosial Instagram mereka, @tupperwareid, pada Jumat (11/4/2025).
Baca juga: Sejarah Minggu Palma, Penanda Dimulainya Pekan Suci sebelum Yesus Disalibkan, Berikut Asal Usulnya
Hal ini menyusul kebangkrutan yang dialami Tupperware pada September 2024 lalu.
Lantas, seperti apa sejarah Tupperware ini? Simak ulasan singkat berikut ini.
Sejarah Tupperware
Tupperware adalah merek terkenal yang identik dengan wadah penyimpan makanan berbahan plastik.
Merek ini berasal dari perusahaan Amerika Serikat.
Tupperware pertama kali ditemukan Earl Silas Tupper, seorang ahli kimia yang bekerja di DuPont Chemical Company.
Berawal dari eksperimen bahan plastik yang kuat dan tahan lama, Tupper berhasil menciptakan produk ikonik pertama, Wonderlier Bowl, pada tahun 1946.
Baca juga: Sejarah dan Makna Idul Fitri Lengkap dengan Tradisinya
Produk ini menjadi revolusioner karena dirancang dengan sistem penutupan rapat yang mampu menjaga makanan tetap segar lebih lama, sebuah konsep yang belum pernah ada sebelumnya.
Pada tahun 1951, Tupperware memperkenalkan konsep pemasaran yang unik melalui Tupperware Parties, yang memungkinkan wanita untuk membeli produk langsung dari konsultan penjualannya.
Inovasi ini menjadi fenomena global dan mendorong ekspansi perusahaan ke seluruh dunia.
Model penjualan langsung ini terbukti sangat efektif, dan dalam waktu singkat, dan berhasil membawa reputasi Tupperware sebagai merek terkemuka dalam industri peralatan rumah tangga.
Baca juga: Mengenal Sejarah Masjid Agung Sidikalang, Dulu Bernama Masjid Raya
Pertumbuhan Pesat dan Ekspansi Global
Keberhasilan Tupperware terus berlanjut selama beberapa dekade.
Pada 1960-an, produk Tupperware sudah tersebar di berbagai negara, dengan pasar terbesar saat itu berada di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Eropa.
Selain itu, perusahaan ini juga terus melakukan inovasi produk dengan memperkenalkan berbagai wadah penyimpan makanan yang praktis dan tahan lama.
Memasuki abad 21, Tupperware tetap menjadi pemimpin pasar dengan terus memperkenalkan produk-produk baru yang relevan dengan kebutuhan konsumen.
Pada tahun 2013, Indonesia bahkan menjadi pasar terbesar bagi Tupperware, mengalahkan Jerman, dengan penjualan lebih dari $200 juta.
Saat itu, produk Tupperware sangat digemari oleh ibu rumah tangga di Indonesia, terutama karena daya tahan produk dan desain yang elegan.
Baca juga: Sejarah Kabupaten Toba dan Perjalanannya Hingga Kini
Tantangan dan Masalah Keuangan
Namun, kejayaan Tupperware mulai terganggu pada dekade terakhir ini.
Persaingan dengan merek-merek lain yang menawarkan produk serupa dengan harga lebih terjangkau, ditambah dengan perubahan gaya hidup konsumen yang semakin beralih ke belanja online dan tren produk rumah tangga yang lebih modern, membuat Tupperware menghadapi kesulitan besar.
Penjualan mulai menurun, dan biaya operasional yang tinggi semakin membebani perusahaan.
Pada tahun 2024, masalah keuangan Tupperware semakin memburuk.
Perusahaan tercatat memiliki utang sekitar $812 juta (sekitar Rp12,4 triliun), dan tidak mampu membayar kewajiban finansialnya.
Setelah beberapa upaya restrukturisasi dan pencarian solusi, pada bulan September 2024, Tupperware terpaksa mengajukan perlindungan kebangkrutan di bawah Bab 11 di Amerika Serikat.
Keputusan ini menandai titik balik yang dramatis dalam sejarah perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari tujuh dekade.
Tupperware Pamit dari Indonesia
Keputusan untuk mengajukan kebangkrutan berimbas pada penutupan operasional Tupperware di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Pada akhir tahun 2024, perusahaan mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan produksi dan distribusi produk di Indonesia.
Pasar Indonesia, yang selama ini menjadi salah satu yang terbesar, kini harus melepaskan kehadiran Tupperware di tengah tantangan global yang semakin rumit.
Kepergian Tupperware dari Indonesia tentu menjadi momen yang mengharukan bagi banyak konsumen setia.
Produk-produk Tupperware yang telah menemani banyak keluarga Indonesia selama puluhan tahun harus berpamitan, meninggalkan kenangan manis di benak masyarakat yang selama ini mengenal kualitas dan kepraktisan produk mereka.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/tupperware-bangkrut.jpg)