TRIBUN WIKI

Apa Itu Haji Akbar? Ternyata Nabi Muhammad Pernah Melakukannya

Haji Akbar adalah haji yang puncak wuqufnya di Arafah bertepatan dengan hari Jumat, yang merupakan hari terbaik dalam pandangan Islam (sayyidul ayyam)

Editor: Array A Argus
Pinterest/muhammad_abdul_razaq
HAJI AKBAR- Pada tahun 2025 ini, pelaksanaan ibadah haji bertepatan dengan Haji Akbar. Haji Akbar adalah haji yang puncak wuqufnya di Arafah bertepatan dengan hari Jumat, yang merupakan hari terbaik dalam pandangan Islam (sayyidul ayyam). 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pelaksanaan ibadah haji 2025 kali ini terbilang sangat istimewa.

Sebab, pelaksanaan Haji 2025 bertepatan dengan Haji Akbar.

Bagi mereka yang melaksanakan ibadah haji dan bertepatan dengan Haji Akbar, maka diyakini akan mendapat ganjaran pahala yang sangat amat luar biasa.

Mereka yang melaksanakan Haji Akbar diyakini setara 70 kali haji biasa.

Baca juga: Apa Itu Malam Nisfu Syaban? Berikut Penjelasan beserta Keutamaannya

Ilustrasi jemaah haji (Sajjad Hussain - AFP via Getty Images)
Ilustrasi jemaah haji (Sajjad Hussain - AFP via Getty Images) (AFP via Getty Images)

Sebab, Haji Akbar ini tidak seperti haji biasanya.

Karenanya, pada saat pelasnaan ibadah haji kali ini, calon jemaah disarankan untuk banyak berdzikir dan berdoa.

Niscaya, mereka yang turut serta dalam pelaksanaan Haji Akbar akan dikabulkan semua doa-doanya.

Pengertian Haji Akbar

Haji Akbar adalah haji yang puncak wuqufnya di Arafah bertepatan dengan hari Jumat, yang merupakan hari terbaik dalam pandangan Islam (sayyidul ayyam).

Wuquf di Arafah sendiri adalah puncak dari ibadah haji yang wajib dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit fajar 10 Dzulhijjah.

Istilah Haji Akbar juga muncul dalam Alquran Surat At-Taubah ayat 3, yang merujuk pada haji terakhir Nabi Muhammad SAW pada tahun ke-10 Hijriyah, yang puncaknya jatuh pada hari Jumat.

Baca juga: Mengenal Paskah Yahudi yang Berbeda dari Paskah Kristen, Ada Tradisi Makan Roti Tidak Beragi

Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa kaum musyrik hendaknya segera bertobat.

Sebab, mereka yang tidak bertobat akan mendapatkan azab dari Allah S.W.T.

Dikutip dari Tribun Lombok, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjelaskan momen Haji Akbar dimaknai dengan memperbanyak doa. 

"Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk keluarga, bangsa, umat, dan seluruh manusia,” pesannya, Sabtu (19/4/2025) dikutip dari laman resmi Kemenag.

Dia menegaskan pentingnya mengubah pendekatan bimbingan manasik haji agar tidak semata-mata fiqh-oriented, namun juga sarat dengan pemaknaan ruhani dan transformasi diri.

Ilustrasi orang beribadah haji di Mekkah.
Ilustrasi orang beribadah haji di Mekkah. (DOK. Stockphoto/Aviator70)

Baca juga: Apa Itu Aplikasi Red Note yang Ramai Digunakan Anak Muda Amerika Serikat? Simak Penjelasannya

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved