Medan Terkini

KEJAMNYA KEKASIH, Freddi Sagala Bunuh Santi Matanari di Rumah Kontrakan, Buang Jasad ke Sumur

Teka-teki jasad wanita di dalam sumur di salah satu perumahan di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, terungkap

TRIBUN MEDAN/HAIKAL FARIED HERMAWAN
PEMBUNUHAN KEKASIH - Kolase foto tulang belulang Santi Matanari dan pelaku pembunuhan Freddi Edison Sagala. Santi Manatari dibunuh kekasihnya Freddi Sagala (35) dan kemudian mayatnya dibuang ke sumur di sebuah perumahan di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang 31 Desember 2024 lalu. 

Setelah itu dia pergi ke Balige, Kabupaten Toba, untuk bersembunyi.

Adapun mayat korban ditemukan oleh warga yang hendak mengontrak rumah tersebut pada 31 Desember 2024.

"Setelah diperiksa ternyata menemukan sebuah rambut. Kondisi korban sangat rusak sehingga satu satunya cara mengidentifikasi korban dengan cara saintifik dengan menggunakan metode DNA," kata Kombes Gidion.

Kapolrestabes menambahkan, pelaku kini ditahan di Mapolsek Medan Sunggal. Freddi dipersangkakan dengan Pasal 340, Pasal 339, lalu Pasal 338 dan 365 KHUP tentang pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan (curas). 

Sementara itu, Kapolsek Medan Sunggal Kompol Bambang Gunanti mengatakan akan melakukan pengorekan isi dalam sumur untuk mencari kerangka korban yang tersisa.

"Kita akan mencari kerangka mayat korban Santi Matanari (33) yang masih belum lengkap," kata Bambang saat diwawancarai via telepon, Rabu (9/4/2025).

Bambang menyampaikan rencananya akan menguras air di sumur tersebut.

"Karena masih sedikit mendapatkan kerangka mayat korban, sudah ditemukan tengkorak kepala, rambut dan tulang rusuk korban, dan beberapa tubuh korban yang belum hancur," ujarnya.
 
Ia menegaskan akan membantu pihak keluarga korban untuk menyatukan kembali kepingan mayat korban.

"Kita kumpulkan dan kita serahkan kepada keluarga korban supaya untuk di kuburkan," ungkapnya.

MAYAT DALAM SUMUR: Rasik Kudadiri, Ibu Kandung Santi Matanari lemas mendatangi lokasi tempat kejadian perkara di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (9/4/2025).Santi Matanari dibunuh kekasihnya dan mayatnya dibuang ke sumur.
MAYAT DALAM SUMUR: Rasik Kudadiri, Ibu Kandung Santi Matanari lemas mendatangi lokasi tempat kejadian perkara di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (9/4/2025).Santi Matanari dibunuh kekasihnya dan mayatnya dibuang ke sumur. (TRIBUN MEDAN/HAIKAL FARIED HERMAWAN)

Sementara itu, sejumlah keluarga korban mendatangi TKP menyaksikan konferensi pers yang dilakukan Polisi terkait pembunuhan anaknya.

Rasik Kudadiri, ibu korban, histeris melihat rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan oleh Freddi Erikson Sagala.

Rasik Kudadiri, didampingi suami dan anak-anaknya, menceritakan Santi Matanari merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara.

Biasanya korban tinggal bersama dengan ibu kandungnya dan berjualan es tebu di depan sekolah Al Azhar Medan.

"Santi (korban) tidak pernah kabur dari rumah. Dia sering datang ke rumah tiap bulan untuk mengambil pakaian," ujarnya, Rabu (9/4/2025).

Rasik mengaku tidak mengenal dengan tersangka Freddi. Meskipun disebut oleh kepolisian telah berpacaran dengan Santi selama empat tahun.

"Kami tidak tahu bahwa adek (Santi) sudah meninggal. Baru tahu setelah dapat info dari pihak kepolisian yang datang ke rumah," ujarnya.

Ia pun berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah mengungkap kasus pembunuhan putrinya. "Harapannya tersangka dihukum seberat beratnya," lanjutnya. (cr9/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved