Berita Viral

LUCKY HAKIM Minta Maaf, Dedi Mulyadi Tetap Jelaskan Sanksi Yang Bakal Diberikan: Agak Berat

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan sanksi yang bakal diterima Bupati Indramayu Lucky Hakim yang nekat melancong ke Jepang.

Instagram Dedi Mulyadi/Tiktok Dedi Mulyadi
LIBURAN : Bupati Indramayu Lucky Hakim Disindir Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Lantaran Liburan ke Jepang Tak Ada Izin Resmi, Minggu (6/4/2025). 

"Kalau melanggar, ya memang sanksinya agak berat, yaitu diberhentikan sementara selama tiga bulan."

"Setelah itu, baru bisa kembali menjabat," tegas Dedi.

Baca juga: PESTA Nikahnya Masih Ngutang, Pemuda di Surabaya Tega Habisi Ayah Kandungnya, Buat Bak Kecelakaan

Baca juga: Pasutri dan Anaknya Tewas saat Mobil Terjun ke Jurang Langkat, Korban Alami Luka Serius di Kepala

Baca juga: Ada Dua Lagi Hari Libur Nasional Setelah Idul Fitri 1446 Hijriah di Bulan April, Cek Ulasannya

Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, telah mengonfirmasi bahwa tidak ada permohonan izin perjalanan luar negeri dari Lucky Hakim yang masuk ke kementerian.

Menurutnya, tindakan tersebut bertentangan dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Dalam aturan tersebut, kepala daerah dilarang bepergian ke luar negeri tanpa izin dari Menteri Dalam Negeri.

Pelanggaran terhadap ketentuan ini bisa dikenakan sanksi administratif berupa pemberhentian sementara hingga teguran tertulis. 

Alasan Lucky Hakim

Bupati Indramayu, Lucky Hakim beralasan pergi liburan ke Jepang setelah Lebaran merupakan momen cuti bersama. 

Kepergian Lucky Hakim ini mendapatkan teguran dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Apalagi, Lucky Hakim telah melanggar aturan dari Kementerian Dalam Negeri untuk larangan kepala daerah pergi ke luar negeri. 

Dedi Mulyadi merasa heran dengan keputusan Lucky Hakim yang memilih berlibur ke Jepang saat masa libur Lebaran 1446 H.

Sementara wilayah yang dipimpinnya yaitu Kabupaten Indramayu, masih membutuhkan perhatian.

Menurut Dedi, libur Lebaran justru merupakan momen penting bagi kepala daerah untuk berada di tempat dan siaga mengantisipasi berbagai kemungkinan.

"Silaturahmi kita kan dengan warga, bukan luar negeri," kata Dedi kepada awak media lewat sambungan telepon, Minggu (6/4/2025).

"Kemudian juga berbagai problem bisa terjadi ketika Lebaran, arus macet, kemudian berbagai peristiwa sering terjadi. Makanya harus standby," lanjut dia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved