Reses Pertama Anggota DPR RI Rapidin Simbolon di Pakkat dan Parlilitan Humbahas

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN– Rapidin Simbolon, MM, Anggota DPR-RI Komisi XIII/MPR-RI reses pertama di Kecamatan Pakkat dan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sabtu (05/04/2025). 

Perjalanan panjang ini mengantarkan Rapidin ke dua titik lokasi yang berbeda, yaitu halaman SMPN 1 Pakkat, Desa Hauagong, dan halaman SD Negeri 175790 Hutagalung, Desa Sionom Hudon Tonga, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Semua dilakukan meski harus melewati medan yang membuat siapa pun merasa lelah dan putus asa.

Namun, bagi Rapidin, itu semua adalah pengorbanan demi rakyat yang menanti kehadirannya.

"Ini adalah reses pertama kami di tahun 2025, setelah pelantikan. Kami datang untuk mendengar suara hati rakyat, untuk menampung harapan dan aspirasi yang selama ini mungkin terpendam," ujar Rapidin.

Sebagai anggota DPR-RI/MPR-RI, Rapidin menyatakan bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk menyambangi setiap sudut daerah pemilihannya di Sumut 2, mendengar langsung keluhan masyarakat, dan memperjuangkan aspirasi mereka di meja rapat bersama para menteri.

"Kami di sini untuk mendengarkan dan membawa semua keluhan rakyat ke DPR-RI. Tidak ada yang terlewat, tidak ada yang terabaikan," tegas Rapidin.

Namun, tak hanya sekadar mendengar, Rapidin juga membawa harapan besar untuk Kecamatan Pakkat yang mayoritas warganya bergantung pada sektor pertanian.

"Kami berharap masyarakat bisa sejahtera secara ekonomi, mengingat betapa beratnya perjuangan mereka di sektor pertanian. Kami akan terus memperjuangkan akses dan fasilitas yang mereka butuhkan," tambahnya.

Camat Pakkat, Ida Hayati Marbun, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, juga mengungkapkan bahwa kesempatan seperti ini sangat langka.

"Reses dewan adalah saat yang sangat berarti bagi kami. Kehadiran Anggota DPR-RI sangat kami nantikan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada, terutama infrastruktur jalan yang semakin rusak," ujar Ida dengan nada penuh harap.

Ida juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap jalan-jalan di Kecamatan Pakkat yang rawan longsor.

"Kami berharap ada alat berat yang selalu siap siaga di Pakkat, mengingat 22 desa di sini sangat bergantung pada jalan tersebut. Jika terjadi longsor, maka kehidupan kami akan terhenti," keluh Ida.

Dari Desa Peadungdung, Minjen Parapat, kepala desa yang juga hadir, menyampaikan harapan yang mendalam terkait perluasan lahan pertanian dan jaringan internet yang buruk.

"Kami berharap desa kami bisa mendapatkan alat berat, karena kami tidak bisa memperluas lahan dengan cara yang merusak lingkungan. Selain itu, sinyal internet di desa kami sangat buruk, membuat kami kesulitan dalam mengirimkan laporan penting," ungkap Minjen dengan penuh kecewa.