PO Bus Ngeluh ke DPR Soal Larangan Study Tour, Dedi Mulyadi Merasa Aneh, Sentil Dinas Pariwisata

TRIBUN-MEDAN.com - PO bus ngeluh ke DPR soal larangan study tour.

Dedi Mulyadi merasa aneh karena hal tersebut.

Ia menyentil Dinas Pariwisata usai pengakuan PO bus tersebut.

Baca juga: Nasib Febri Diansyah Eks Jubir KPK Diperiksa Penyidik KPK Hari Ini Terkait Kasus Suap Harun Masiku

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merasa heran terkait dampak yang ditimbulkan akibat adanya larangan study tour untuk pelajar di Jawa Barat.

Karena larang study tour untuk anak sekolah ini diketahui dikeluhkan oleh jasa travel pariwisata perjalanan.

Mereka bahkan mengadu ke DPR karena imbas larangan Pemprov Jabar ini membuat penghasilan mereka sebagai jasa perjalanan wisata menurun.

Hal ini disinggung oleh Dedi Mulyadi dalam sebuah pidato di suatu acara yang videonya dia unggah di akun media sosial pribadinya pada Senin (24/3/2025).

Baca juga: Kapan 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran 2025? Berikut Link dan Jadwal Sidang Isbat

Dalam pidato ini Dedi menjelaskan bahwa study tour merupakan pembelajaran yang di dalamnya ada perjalanan.

Menurutnya, study tour terbaik adalah seperti isra miraj.

"Study tour adalah pembelajaran yang di dalamnya melakukan perjalanan," kata Dedi Mulyadi.
 
"Study tour terbaik adalah isra miraj, spiritualitasnya melakukan perjalanan," sambung Dedi.

Bahkan, kata dia, study tour rohani juga bisa dilakukan untuk menciptakan karya-karya yang kreatif.

"Orang tua kita mengajarkan study tour, yaitu tour rohani, kita harus senantiasa pergi dalam pengembaraan yang melahirkan sastra, novel, karya ilmiah, karya imajiner seperti lukisan," kata Dedi.

Setelah itu, Dedi kemudian menyinggung soal pengusaha bus pariwisata yang mengadu ke DPR karena palarangan study tour di Jawa Barat.

Baca juga: 3 Sosok yang Laporkan Willie Salim, Polda Ungkap Pemeriksaan Willie 12 Jam Gara-gara Konten Rendang

Mereka mengadu karena perjalanan pariwisata menurun pasca adanya larangan study tour ini.

"Makanya saya menjadi (merasa) aneh, DPR didatangi oleh pengelola jasa perjalanan pariwisata," kata Dedi.