Kolaborasi Sumut Berkah
Gubsu Bobby Sentil BKAD, Sekda dan Dispora karena Kurang Koordinasi Jumlah Besaran Bonus Atlet PON
Gubernur Sumut Bobby Nasution menyentil kepala Badan Keuangan Asset Daerah (BKAD), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Sekretaris Daerah (Sekda).
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Gubernur Sumut Bobby Nasution menyentil kepala Badan Keuangan Asset Daerah (BKAD), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sumut.
Sentilan itu diberikan Bobby Nasution, pada saat pemberian bonus para atlet dan pelatih berprestasi pada penyelenggaraan PON Aceh-Sumut XII dan Papernas XVII Jawa Tengah- Solo 2024, hari ini, Selasa (25/3/2025).
Awal mulanya, Bobby meminta empat orang perwakilan para atlet untuk menyampaikan keluhan bonus yang diterima.
Misalnya, seorang atlet yang meraih medali emas lempar cakram bernama Dodi. Di hadapan Bobby, Doddy meminta agar potongan pajak ditanggung pemerintah dan ada bonus tambahan dari Pemprov Sumut
"Pada saat itu kami dijanjikan Bonus PON ini naik dari PON di Papua. Meskipun tidak bisa naik di atas PON sebelumnya, setidaknya bonus PON bisa sama dengan tahun sebelumnya. Apalagi untuk atlet yang beregu pak,"ucapnya.
Sementara itu, salah satu atlet beregu dengan cabang olahraga Drumband juga mengeluarkan keluhannya di hadapan Bobby Nasution.
"Izin bapak, saya atlet cabor Drumband yang kebetulan tahun 2016 pernah mendapatkan medali 1 emas, dua perunggu. Dan pada saat itu bomus yang saya dapatkan berkisar Rp 220 juta per orang tidak ada yang per regu," jelasnya.
Namun tahun ini, mereka terkejut sebab bonus tersebut tidak seperti tahun tahun sebelumnya.
"Sementara tahun ini, kami mendapat Rp 25 juta per regu. Bahkan mirisnya kami ada dapat perunggu dan itu 11 orang hanya dapat Rp7,5 juta. Padahal saya secara pribadi di tahun 2024 menyumbang lima medali emas di Sumut ini
Sementara perwakilan atlet per regu lainnya juga menyampaikan keluhannya di hadapan Bobby Nasution.
Ia mengeluh sebab perbedaan jauh antara bonus atler per orangan dan per regu.
"Kalau per orangan itu yang mendapat medali emas itu bonusnya Rp 110 juta. Sementara kami yang per regu itu kami mendapat Rp 10 juta. Kalau boleh dibilang uang saku kami pada saat perlombaan itu Rp 8,7 juta jadi yang kami dapat Rp 10 juta itu bukan bonus," jelasnya.
Terakhir, seorang atlet National Paralympic Committee (NPC) yang meraih medali di Peparnas 2024 juga mempertanyakan alasan pemberian bonus berbeda dengan PON. Mereka pun menuntut agar diberikan besaran bonus yang sama.
"Sebenarnya kesalahan kami orang-orang NPC itu apasih Pak? Sehingga kami dari tahun 2016 bonus itu tidak pernah sama (dengan KONI), sementara di pusat, di provinsi lain sama Pak. Kami minta kesetaraan Pak," bebernya.
Mengetahui hal itu, Bobby sempat memarahi Kepala BKAD, Dispora dan Sekda Pemprov Sumut.
| Ketua DWP Sumut Tekankan Pola Asuh dan Hidup Sehat |
|
|---|
| Ivan Iskandar Batubara Terpilih Jadi Ketua Umum IKAL SMANSA Medan |
|
|---|
| TP PKK Sumut Lakukan Sosialisasi dan Monitoring IVA Test, Berikut Tujuannya |
|
|---|
| Kaldera Toba Dapat Kartu Hijau UNESCO, Begini Pernyataan Bobby Nasution |
|
|---|
| Bertemu Peserta Didik Sespimti, Bobby Nasution Bahas Pembangunan Sumut |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Tiga-atlet-yang-mendapat-medali-di-PON-Aceh-Sumut-saat-menyampaikan-keluhannya.jpg)