Gempa di Pinangsori

Gempa 5,6 pada SR Guncang Taput Berulang Kali hingga Terasa ke Sibolga, 2 Rumah Tertimpa Longsor

Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara  mengalami  gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 5,5, pukul 05.22 WIB.

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
JALAN LONGSOR: Kondisi akses jalan Tarutung -Sipirok usai gempa pada hari ini, Selasa (18/3/2025) pukul 5.22 WIB. Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara mengalami gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 5,5, pukul 05.22 WIB, Selasa (18/3/2025) subuh tadi. Akibatnya, Dua rumah di Taput terkena longsor. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara  mengalami  gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 5,5, pukul 05.22 WIB, Selasa (18/3/2025) subuh tadi.  Akibatnya, Dua rumah di Taput terkena longsor. 

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan,  gempa yang dirasakan warga Taput dinamakan dengan Gempa kembar atau doublet earthquake.

Gempa kembar  adalah dua peristiwa gempabumi yang memiliki magnitudo hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan.

"Namun gempa ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, gempa di Taput terjadi secara berulang kali.Gempa pertama pukul 05.22 WIB. 

"Hingga pukul 07.10 WIB telah terjadi 4 kali gempa susulan,"jelasnya.

Diterangkannya, dua rumah yang tertimpa longsor terjadi di DmDesa Hutabarat Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara.

" Sementara di Desa Lobupining Kecamatan Adiankoting KabupatenTapanuli Utara gempa menimbulkan kerusakan beberapa rumah,"jelasnya.

Diterangkannya, gempa bumi ini terletak pada koordinat 1,91 derajat LU 99,10 derajat BT atau tepatnya berlokasi di darat 19 km tengara Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada kedalaman 10 km.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme mendatar turun," ujarnya.

Kemudian, Daryono menjelaskan, dampak gempa bumi dirasakan di Kecamatan Tarutung, Taput, dengan skala intensitas IV - V MMI (Modified Mercalli Intensity).

"Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti," ujar Daryono. 

Lalu, ujar Daryono, gempa juga terasa di daerah Kota Sibolga, Sumut, dengan skala intensitas III MMI.

"Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Daryono mengimbau, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Sumber: Tribun Mataram
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved