Medan Terkini
Korban Penipuan dengan Modus Pengorbitan Artis di Medan Berutang Ratusan Juta, Kini Sakit Cuci Darah
Heni Susanti Perangin Angin warna jalan Jamin Ginting, kota Medan adalah satu korban dari Desiska Sihite terdakwa kasus penipuan berkedok pengorbitan
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Heni Susanti Perangin Angin warha jalan Jamin Ginting, kota Medan adalah satu korban dari Desiska Sihite terdakwa kasus penipuan berkedok pengorbitan artis.
Akibat penipuan tersebut Heni merugi ratusan juga rupiah sampai berhutang dan menjual harta benda. Akibat persoalan itu, Heni jatuh sakit hingga harus rutin mencuci darah.
Dengan wajah sedikit pucat, Heni menceritakan bagaimana dia terbuai dengan janji pelaku yang mengaku dapat mengorbitkan kedua anaknya sebagai bintang iklan produk makanan.
Semua bermula saat Heni berkenalan dengan Desiska pada 2019 silam. Saat itu korban menitipkan kedua anaknya di Sanggar Barbie Cia Producton (BCP) Model yang dikelola pelaku.
"Jadi awalnya anak saya itu les di sana. Kemudian dia tawarkan kalau anak saya yang laki laki dan perempuan bisa jadi bintang iklan produk makanan," kata Heni saat diwawancarai tribun, Kamis (13/3/2025).
Heni yang tak curiga mengikuti perkataan pelaku. Namun belakangan pelaku menyampaikan bila ada uang administrasi bila anaknya ingin menjadi bintang iklan.
"Jadi dia bilang nanti miss bantu, kan sayang anak emak itu sesuai dengan kriteria," ujar Heni mengenang perkataan pelaku.
Terbuai, Heni lalu mengirim sejumlah uang. Sekitar tahun 2019, Heni mengirim uang mencapai Rp 80 juta secara bertahap.
"Jadi saya bayar itu bertahap, awal saya diminta bayar Rp 80 juta, jadi saya cicil sampai luas. Tapi anak saya tidak juga jadi bintang iklan dengan alasan sebentar lagi akan berangkat ke Jakarta. Itu saya sampai kirimkan uang total ada Rp 340 juta," kata Heni.
Heni mengatakan, kedua anaknya memang sempat dibawa pelaku ke Jakarta. Namun, di sana anaknya tak kunjung menjadi bintang iklan.
Pelaku mengatakan bila anaknya akan menjadi bintang iklan kacang garuda dan biskuit roma.
Kata Heni, anaknya akan digaji Rp 180 juta bila menjadi bintang iklan. Namun ucapan tersebut hanya janji belaka.
Dia pun mulai mempertanyakan hal tersebut kepada pelaku. Namun, pelaku selalu berkelit dan justru meminta agar dirinya mengirim uang kembali.
Kadung sudah mengirimkan sejumlah uang, Heni masih mengikuti keinginan pelaku.
"Setiap saya tanya dia bilang juga uda keluar uang untuk urus anak saya jadi bintang iklan. Jadi karena sudah keluar uang, saya pikir yauda sekali saja. Jadi saya jual mobil dan hutang hutang sampean," sambung Heni.
| Berita Foto: Warga Antrean Menunggu Penyaluran Dana Bansos di Lapangan Sejati Medan |
|
|---|
| Berita Foto: Penertiban Bangunan Yang Berdiri di Lahan Pemko Medan, Warga Direlokasi ke Rumah Susun |
|
|---|
| Evaporus Rela Antre dari Pagi sampai Sore Demi BLT Rp 900 Ribu, Kadinsos: Ada 107 Ribu Warga Medan |
|
|---|
| PTPN I–Ciputra Land: Kerugian Negara Rp 263 Miliar Sudah Dipulihkan, 4 Tersangka Segera Diadili |
|
|---|
| Rela Antre Berjam-jam, Ini Kata Warga Usai Terima BLT Kesra Rp 900 ribu di Lapangan Sejati Medan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Heni-Susanti-Perangin-Angin-warna-jalan-Jamin-Ginting-kota-Medan-a.jpg)