Berita Viral

NASIB Siswi SMP Karawang Hamil Korban Rudapaksa 3 Pria Dikeluarkan Sekolah, Pelaku Masih Berkeliaran

Beginilah nasib siswi SMP di Karawang yang hamil usai dirudapaksa tiga pria dan dipaksa mengubur mimpinya untuk bersekolah. Dimana sang siswi justru d

ARSIP KOLASE/TRIBUN MEDAN
SISWI SMP DIRUDAPAKSA : Ilustrasi foto - Siswi kelas 9 di SMPN 2 Karawang yang hamil karena dirudapaksa tiga pria dan dikeluarkan dari sekolah kini tengah jadi sorotan. Begini nasibnya kini 

Bahkan, ketiga pelaku itu sudah mengakui perbuatannya.

Dari keterangan, A dan L melakukan rudapaksa terhadap K, bahkan L melakukannya hingga dua kali.

Sementara itu, I diduga melakukan pelecehan fisik.

Bahkan, ia juga sempat dipertemukan dengan keluarga para pelaku di Polres Karawang.

“Tapi mana tidak ada kejelasan dan proses hukumnya. Anak saya sekarang hamil enam bulan jalan tujuh,” pungkasnya.

Baca juga: Polres Humbang Hasundutan Tinjau Lokasi Pembukaan Lahan Terkait Dugaan Pembalakan Hutan

3 Pelaku Masih Bebas Berkeliaran

Disisi lain terungkap tiga pelaku tersebut ternyata masih bebas berkeliaran.

Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) mendesak polisi menangkap pelaku rudapaksa anak yatim usia 15 tahun hingga hamil di Karawang, Jawa Barat.

Komisioner Komnas PA, Wawan Wartawan mengatakan, kepolisian segera menindak tegas dan menangkap pelaku kasus siswa yatim di sebuah SMP di Karawang korban tindakan asusila hingga hamil.

"Kami minta pihak kepolisian segera menangkap pelaku-pelaku kejahatan ini. Jangan sampai korban semakin menderita, baik secara hukum maupun sosial," kata Wawan pada Kamis (6/3/2025).Selain itu, pihak sekolah diminta tidak gegabah dalam mengambil keputusan terhadap korban, terutama dalam hal pemberhentian siswa.

Jika tindakan ini terus terjadi, bisa saja berujung pada pelanggaran hukum baru.

“Hak pendidikan mereka juga harus dilindungi, bukan malah dicabut,” imbuhnya.

Menurut Wawan, sejumlah kasus kekerasan seksual di Karawang yang hingga kini belum tuntas memicu kemarahan masyarakat.

Beberapa kasus yang melibatkan anak sekolah bahkan sudah berjalan lama tanpa kejelasan, sementara para pelaku masih berkeliaran bebas.Para korban justru mengalami tekanan psikologis dan sosial yang semakin memperburuk keadaan mereka.

"Sedikitnya ads tiga hingga empat kasus yang masih mandek di tingkat kepolisian," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Warta Kota

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Warta kota
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved