Berita Viral

CURANGI Barcode MyPertamina, BBM Subsidi Diupgrade ke Harga Rp8.600/Liter, Raup Rp4,4 Miliar/Bulan

Presiden Prabowo Marah soal Korupsi BBM, Polri Bongkar Permainan Barcode MyPertamina, BBM Subsidi Rp 6.800 di-Upgrade ke Harga Rp 8.600 Per Liter.

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI
PERMAINAN BBM SUBSIDI: Delapan tersangka kasus penyalahgunaan barcode BBM Subsidi di dua tempat. Praktik curang penyalahgunaan barcode MyPertamina untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar di dua lokasi, Tuban, Jawa Timur, dan Karawang, Jawa Barat. Adapun keuntungan tersebut lantaran pembelian BBM subsidi Rp 6.800 per liter, dijual kembali dan di-upgrade ke harga Rp 8.600 per liter. (KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI) 

Presiden Prabowo Marah soal Korupsi BBM, Kini Polri Bongkar Permainan Barcode MyPertamina, BBM Subsidi Rp 6.800 di-Upgrade ke Harga Rp 8.600 Per Liter.

TRIBUN-MEDAN.COM - Praktik curang penyalahgunaan barcode MyPertamina untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar dibongkar Polri.

Polri membongkar permainan  barcode MyPertamina ini di dua lokasi, Tuban, Jawa Timur, dan Karawang, Jawa Barat.

Akibat kecurangan ini,para pelaku menghasilkan keuntungan Rp 4,4 miliar per bulan.

Adapun keuntungan tersebut lantaran pembelian BBM subsidi Rp 6.800 per liter, dijual kembali dan di-upgrade ke harga Rp 8.600 per liter.

“Untuk disparitas atau selisih harga, untuk barang bersubsidi atau solar bersubsidi itu harganya Rp 6.800 per liter,” kata Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nunung Syaifuddin dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Rabu (6/3/2025).

“Sementara mereka menjualnya di atas harga subsidi, dengan harga Rp 8.600 per liter,” ujarnya lagi.

Diketahui, ada delapan orang diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyalahgunaan BBM subsidi di Tuban dan Karawang. 

Menurut Nunung, dari pengakuan sementara tersangka di Tuban, kegiatan curang ini dilakukan selama lima bulan dengan keuntungan sekitar Rp 1,3 miliar.

“Nah ini nanti akan kita dalami lagi dari barcode yang digunakan, apakah memang lima bulan atau lebih dari itu,” kata Nunung.

Sementara untuk TKP Krawang, dari pengakuan tersangka yang sudah melakukan kegiatan selama satu tahun, menghasilkan keuntungan senilai Rp 3,07 miliar.

“Jadi, total dari perkara ini keuntungan yang mereka peroleh lebih kurang Rp 4,4 miliar,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, ada tiga tersangka untuk TKP Tuban, Jawa Timur, yaitu BC, K, dan J.

Sementara di wilayah Kabupaten Karawang Jawa Barat, ada lima tersangka LA, HB, S, AS, dan E.

Namun, dua tersangka lain berinisial COM dan CRN saat ini melarikan diri dan masih dalam proses pencarian.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved