Berita Vira
NASIB Pelaku Usaha Sekitar Pabrik PT Sritex, Baru Sewa Lahan Rp105 Juta, Bingung Pabrik Malah Tutup
Beginilah nasib pelaku usaha di sekitar pabrik PT Sritex. Para pelaku usaha tak menyangka jika pabrik sebesar PT Sritex akan tutup.
956 karyawan PT Primayuda Boyolali
40 karyawan PT Sinar Pantja Jaya Semarang
104 karyawan PT Bitratex Semarang
Melansir Kompas.com, Sritex mulai menghadapi masalah keuangan serius sejak tahun 2021. Saham Sritex disuspensi pada Mei 2021 akibat keterlambatan pembayaran bunga dan pokok Medium Term Notes (MTN).
Total liabilitas perusahaan terus meningkat, mencapai sekitar Rp24,3 triliun pada September 2023.
Masalah keuangan ini makin diperparah oleh persaingan ketat di pasar global, dampak pandemi Covid-19 yang mengganggu rantai pasok dan menurunkan permintaan, serta kondisi geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan penurunan ekspor produk tekstil ke Eropa dan Amerika Serikat.
Kemudian pada 21 Oktober 2024, Pengadilan Niaga Semarang memutuskan Sritex dan tiga entitas afiliasinya, yakni PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya, dalam keadaan pailit.
Putusan ini diperkuat oleh Mahkamah Agung pada 18 Desember 2024.
Perusahaan ini awalnya bermula dari usaha kios sederhana bernama UD Sri Rejeki di Pasar Klewer, Kota Solo yang dikelola Haji Muhammad Lukminto pada 1966.
Usahanya Muhammad Lukminto terus berkembang hingga bisa mendirikan pabrik kain putih dan berwarna pada 1968. Pabrik kedua yakni pabrik tenun dibangun pada 1982.
Dari tahun ke tahun, perusahaan semakin berkembang pesat. Fasilitas produksinya terus bertambah.
Pada 1992, Sritex sudah menjadi perusahaan tekstil terintegrasi dari pemintalan, penenunan, hingga diproses menjadi pakaian jadi.
Saking besarnya skala bisnisnya, Sritex menjadi perusahaan yang banyak menopang ekonomi Kabupaten Sukoharjo.
Puluhan ribu masyarakat kabupaten ini bergantung pada keberadaan Sritex. Pabriknya yang berada di Jalan Samanhudi Kabupaten Sukoharjo bahkan terbilang sangat luas.
Produksi pabriknya mencakup hulu dan hilir industri tekstil antara lain rayon, katun, dan poliester, kain mentah, bahan jadi, hingga pakaian jadi.
Di Jakarta, Sritex juga memiliki kantor yang cukup besar yakni berada di Jalan Wahid Hasyim Nomor 147, Jakarta Pusat.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com
| UPDATE Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Eks Kabag Ops Divonis Penjara Seumur Hidup |
|
|---|
| PENGAKUAN Manggabarani ASN Edarkan Uang Palsu UIN Makassar, Gaji Sisa Rp200 Ribu Gegera Utang |
|
|---|
| SOSOK Mafia Tambang Raja Ampat Dibongkar Said Didu, Sebut Bahlil Awalnya Mencoba Mau Menutupi |
|
|---|
| PENGAKUAN Wabup Mamuju Soal Mobil Dinasnya Tabrak Lansia, Sedang Tidur dalam Mobil Saat Kecelakaan |
|
|---|
| Siapa Sebenarnya Sosok Kelasi J? Oknum TNI AL Diduga Pembunuh Juwita, Wartawan Tewas di Banjarbaru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/NASIB-Pelaku-Usaha-Sekitar-Pabrik-PT-Sritex-Baru-Sewa-Lahan-Rp105-Juta-Bingung-Pabrik-Malah-Tutup.jpg)