Berita Viral

BALASAN Menohok Dedi Mulyadi Dikritik Pengusaha Travel dan Pariwisata Gegara Melarang Study Tour

Aturan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang sekolah menggelar study tour menjadi duri bagi pengusaha travel. 

|
Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
DUGAAN PUNGLI - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, saat kunjungan ke SMAN 7 Cirebon karena adanya pungli PIP, Jumat (7/2/2025). Kini aturan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang sekolah menggelar study tour menjadi duri bagi pengusaha travel. Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL 

Target pasar besar larangan study tour ini bakal berdampak pada tempat-tempat wisata, penginapan sekitar tempat wisata, UMKM lokal, hingga berkurangnya jumlah tenaga kerja.

Budi menuturkan bahwa belum ada perkiraan jumlah kerugian industri pariwisata soal larangan study tour ini. 

Namun, perjalanan wisata para siswa di banyak sekolah Jawa Barat memiliki potensi besar, terutama di masa-masa study tour.

"Secara total, bukan termasuk target harian, tetapi target pasar musiman yang sekali jalan bisa 10-30 rombongan bus," kata Budi.

Di bagian lain, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) KBB, Eko Suprianto, mengonfirmasi bahwa kebijakan ini sudah mulai memengaruhi industri pariwisata lokal.

"Sudah banyak sekolah-sekolah sudah ada yang cancel," ungkap Eko pada Selasa (25/2/2025).

Meskipun begitu, Eko tidak merinci sekolah-sekolah yang membatalkan kunjungan mereka.

Berdasarkan data dari enam objek wisata di wilayah tersebut, tercatat 18 kunjungan wisata sekolah dibatalkan.

Dengan total pesanan mencapai 4.300 pax hanya dalam bulan Februari 2025.

"Jadi ada 18 event yang batal dengan total pesanan 4.300 pax itu data bulan Februari (2025)," jelasnya.

Dedi Mulyadi pun menjawab kritikan yang dilayangkan kepadanya terkait kebijakan pelarangan sekolah melakukan study tour ke luar Jawa Barat 

Pada awalnya Dedi Mulyadi mengucapkan terima kasih pada pihak yang mengkritik kebijakannya, karena itu bagian demokrasi. 

Namun, khusus kritikan yang disampaikan pengusaha tour and travel, Dedi memberikan jawaban yang menohok. 

"Saya tegaskan, travel, penyelenggara kegiatan perjalanan wisata. Kenapa harus obyeknya anak sekolah?" tanya Dedi dalam video yang diunggah di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL pada Rabu (26/2/2025). 

Menurut Dedi, kalau menjadikan obyek anak sekolah, berarti telah melakukan eksploitasi terhadap proses pendidikan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved