TRIBUN WIKI

Niat Sholat Tarawih Muhammadiyah Beserta Dua Cara Pelaksanaannya

Bacaan niat sholat tarawih Muhammadiyah Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa

Editor: Array A Argus
pinterest/Iqra Islamic Academy
SHALAT BERJEMAAH- Ilustrasi umat muslim saat melaksanakan shalat berjemaah di dalam masjid. 

“Adapaun penambahan-penambahan itu (jumlah rakaat salat tarawih) dilakukan setelah zaman Khulafaurrasyidin. Ada pula hadis yang menjelaskan bahwa Rasulullah salat 20 rakaat. Hadis itu daif,” ungkapnya.

Baca juga: Puasa Muhammadiyah 2025 Beserta Jadwal Sidang Isbat Pemerintah

Dua Cara Tarawih Muhammadiyah

Dilansir dari muhammadiyah.or.id, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Tri Sundani menjelaskan bahwa pada prinsipnya shalat tarawih sama halnya dengan shalat malam, sehingga umat Islam wajib berlapang dada dengan perbedaan cara yang ada.

Imam mazhab seperti Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hambal misalnya melakukan shalat tarawih dengan 20 rakaat dengan satu witir.

Sementara itu Imam Malik melakukan 36 rakaat dengan ditutup shalat witir.

Menurut Agus, beberapa ulama atsar dan sahabat Nabi bahkan ada yang tidak membatasi jumlah rakaat shalat tarawih.

“Shalat tarawih itu kan disebut sebagai Shalat lail (Shalat malam), atau kalau bangun tidur disebut sebagai shalat tahajud, kalau dilaksanakan di bulan Ramadan disebut dengan tarawih karena ada jeda istirahatnya,” terang Agus.

Muhammadiyah sendiri menurut Agus memilih mengikuti tata cara yang dilakukan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam yakni shalat tarawih dengan dua macam pilihan caranya.

Tarawih 4-4-3

Pilihan pertama, Muhammadiyah menggunakan formasi 4-4-3 berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibunda ‘Aisyah radhiallahu ‘anha yang berbunyi,

“Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam tidak pernah melakukan Shalat sunah pada Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau Shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian, beliau Shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau Shalat lagi tiga rakaat (witir).”

“Rakaat pertama witir baca Surat Al-A’la, rakaat kedua Al-Kafirun, dan rakaat ketiga baca Al-Ikhlas. Atau bisa tiga qul itu (Al Ikhlas, Al Falaq, An-Nas),” jelas Agus.

Tarawih 2-2-2-2-2-1

Sedangkan pilihan kedua, Muhammadiyah menurut Agus memakai formasi 2-2-2-2-2 ditambah satu witir berdasarkan hadis riwayat Muslim dari sahabat Ibn Abbas yang berbunyi,

“Aku berdiri di samping Rasulullah, kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah Shalat dua rakaat kemudian dua rakaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rakaat, selanjutnya Rasulullah Shalat Witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai Bilal menyerukan azan. Maka bangunlah Rasulullah dan Shalat dua rakaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan saalat subuh.”

“Nah karena Muhammadiyah memperbandingkan hadis-hadis itu, maka pilihan yang dipilih oleh Tarjih Muhammadiyah adalah dua tadi. Jadi warga Muhammadiyah bisa memilih salah satu dari dua tadi karena itu tanawu’ ibadah. Pilihan dalam ibadah,” ungkapnya.

Niat Shalat Tarawih

Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat Shalat Tarawih selengkapnya.

Adapun niat sholat tarawih Muhamamdiyah sama saja dengan yang lainnya.

1. Niat Shalat Tarawih Sendiri

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved