Berita Viral

JEJAK Lembaga Danantara Baru Dibentuk Presiden Prabowo, Kelola Rp14.670 Triliun, Ini Pengurusnya

Jejak Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang baru dibentuk Presiden RI Prabowo Subianto.

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
DUDUK BERSAMA -- Momen ketika Presiden Prabowo duduk bersama Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). 

"Pak Prabowo emosional, dia emosional. Saya juga emosional. Kita diberikan kesempatan oleh Tuhan yang berkuasa untuk betul-betul berbuat yang menurut orang tua kami, salah satu solusi untuk menanggulangi, mengentaskan kemiskinan, juga ketidakadilan yang dialami oleh sebagian dari rakyat Indonesia,"ujarnya.

Program yang Luar Biasa

Hashim Djojohadikusumo mengungkap bahwa Indonesia menargetkan pembangunan pusat-pusat pembangkit listrik dengan total 103 gigawatt (GW) selama 15 tahun ke depan.

"Dalam 15 tahun ke depan bakal ada kebutuhan akan energi. Kementerian ESDM dan PLN merencanakan suatu program yang luar biasa besar 103 gigawatt," katanya.

Ia mengatakan setiap tahunnya negara akan mengembangkan 7 GW pembangkit listrik.

Adapun dari 103 GW, 75 persen akan berasal dari energi terbarukan.

Hashim menyebut sudah ada negara lain yang akan ikut membantu pengembangan listrik ini, yaitu Rusia.

Dalam pertemuan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Sergei K. Shoigu dengan Prabowo beberapa hari lalu di Istana Merdeka, Hashim mengatakan Rusia akan ikut membantu.

"Pembicaraan antara delegasi Rusia dan Pak Prabowo dan tim itu juga termasuk nuklir. Kita mau bangun [pembangkit listrik tenaga] nuklir dan Rusia menawarkan salah satu proposal yang paling bagus menurut orang-orang teknis," ujar Hashim.

Kemudian, dalam pengembangan 103 GW listrik, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) juga akan membantu pembiayaannya.

Namun, kata Hashim, Danantara tidak akan menjadi investor tunggal dari proyek ini. Lembaga teranyar Indonesia itu akan berkolaborasi dengan penanam modal dari luar negeri.

"Jadi kalau bisa Danantara ini menjadi co-investor dengan investor luar negeri," ucap Hashim.

Menurut dia, Danantara perlu menjadi co-investor agar menjadi jaminan kepada investor luar negeri bahwa negara hadir ikut bertanggung jawab dalam proyek tersebut.

"Banyak sekali proyek-proyek ini. Ada hydropower, ada geothermal, ada solar, ada wind. Indonesia ini saya semakin optimis," kata Hashim. 

Fungsi dan Struktur Organisasi Lembaga Danantara

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved