Berita Viral

UPDATE Band Sukatani, Novi Ditawari Jadi Guru di Purbalingga, Bupati: Tangan Terbuka Menerimanya

Bupati Purbalingga menawarkan kesempatan kepada Novi Citra, vokalis band Sukatani, , untuk mengabdi di sekolah-sekolah di Kabupaten Purbalingga.

Editor: Juang Naibaho
Istimewa
DITAWARI JADI GURU - Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, menawarkan kesempatan kepada vokalis band Sukatani, yang dikenal dengan nama panggung 'Twister Angel', untuk mengabdi di sekolah-sekolah di Kabupaten Purbalingga. Diketahui, vokalis Band Sukatani, Novi, dinonaktifkan dari Guru SD di Banjarnegara, Jawa Tengah. (Istimewa) 

"Dinas Pendidikan setempat perlu hadir untuk menjernihkan permasalahan. Jika terbukti ada hak-hak yang dilanggar, harus diupayakan pemulihan, pemenuhan, dan perlindungan hak dimaksud," ujarnya.

Respons Kapolri

Diberitakan sebelumnya, di medsos sedang viral lagu Bayar Polisi yang dinyanyikan oleh Band Sukatani. Lirik lagu ini diketahui menyebut 'bayar polisi' yang dibuat sebagai bentuk kritik terhadap oknum yang menyalahgunakan wewenangnya.

Setelah lagu ini viral, Sukatani mendadak minta maaf pada Kapolri dan institusi Polri terkait lagu 'Bayar Bayar Bayar'. 

Dalam kesempatan yang sama, Sukatani juga meminta kepada seluruh pengguna media sosial yang telah mengunggah lagu tersebut agar menghapusnya untuk menghindari risiko hukum di kemudian hari.

Sontak, publik pun memprotes institusi Polri yang dinilai melakukan pembungkaman terhadap karya musik Tanah Air. 

Polemik ini ditanggapi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan anggota Polda Jawa Tengah (Jateng).

Sigit bilang, Polri tak anti-kritik. Ia mengatakan kritik bisa menjadi evaluasi untuk perbaikan institusi Polri. 

"Polri tidak anti-kritik. Kritik sebagai masukan untuk evaluasi dalam menerima kritik. Tentunya kita harus legawa dan yang penting ada perbaikan," ujar Sigit dalam keterangannya, Jumat (21/2/2025).

Meski demikian, Sigit meminta kritikan yang ditujukan kepada Polri, disampaikan secara jelas masalahnya jika memang polisi melakukan kesalahan. 

Kata Sigit, Polri terus berbenah untuk melakukan perbaikan, termasuk memberikan hukuman terhadap anggota polisi yang melanggar aturan.

"Prinsipnya Polri terus berbenah untuk melakukan perbaikan, dengan memberikan punishment kepada anggota yang melanggar dan memberikan rewards kepada anggota yang baik dan berprestasi," jelas Sigit.

Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengaku menghargai lagu "Bayar Bayar Bayar" milik Sukatani.

Menurutnya, lagu band yang berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah, tersebut merupakan bentuk kebebasan berekspresi dan berpendapat melalui seni.

"Justru kami hargai karena lirik lagunya mengkritik ke Polri. Kami hargai. Pihak yang mengkritik Polri dengan membangun dan perbaikan, menjadi teman Bapak Kapolri," ucapnya di Mapolda Jateng, Jumat, dilansir TribunJateng.com.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved