Breaking News

Berita Viral

Dicari Satpol PP, Keberadaan Ibu Suruh Anak Jadi Manusia Silver, Komnas Anak Duga Ada Eksploitasi

Sebuah video menyoroti ibu dan anak menjadi perbincangan publik belakangan ini. Dalam video viral itu, sang ibu tampak menyuruh anaknya menjadi manus

DOK. warga via Kompas.com
MANUSIA SILVER - Bidik layar video seorang ibu mendandani anak kecil menjadi manusia silver di Bandar Lampung, Rabu (19/2/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah video menyoroti ibu dan anak menjadi perbincangan publik belakangan ini.

Dalam video viral itu, sang ibu tampak menyuruh anaknya menjadi manusia silver.

Setelah viral, keberadaan ibu tersebut dicari oleh Satpol PP.

Komnas Perlindungan Anak juga menyoroti eksploitasi.

Video tersebut awalnya dibagikan oleh akun TikTok @dsjiya, Senin (17/2/2025).

Dalam videonya, terlihat ibu berkerudung merah yang sedang merias seorang anak berkaus merah menggunakan cat berwarna silver.

Cat silver itu menutupi sekujur tubuh anak tersebut.

Setelah itu, ibu tersebut berdiri di belakang kios berwarna kuning, seperti sedang memantau lokasi di sekitarnya.

MANUSIA SILVER - Bidik layar video seorang ibu mendandani anak kecil menjadi manusia silver di Bandar Lampung, Rabu (19/2/2025).
MANUSIA SILVER - Bidik layar video seorang ibu mendandani anak kecil menjadi manusia silver di Bandar Lampung, Rabu (19/2/2025). (DOK. warga via Kompas.com)

Kepala Satpol PP Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki Erwandi buka suara menanggapi viralnya video tersebut.

Menurut Ahmad, pihaknya telah melakukan pengecekan ke lokasi.

"Sudah kita cek ke lapangan," kata Rizki, Rabu (19/2/2025), dikutip dari Kompas.com.

Hasil pengecekan menunjukkan bahwa peristiwa dalam video itu diduga terjadi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta (Bypass), Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung. 

"Sedang berjalan (pencarian), anggota sudah menyisiri beberapa wilayah di sekitar lokasi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Bandar Lampung Ahmad Apriliandi Passa mengatakan bahwa video viral itu bisa dikategorikan sebagai bentuk eksploitasi terhadap anak.

"Ya, itu sangat memungkinkan bentuk-bentuk eksploitasi terhadap anak-anak," ungkap Andi, sapaan akrabnya, Kamis (20/2/2025), dikutip dari Kompas.com.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved