Berita Viral
JEPANG Krisis Penduduk dan Makin Sepi hingga Buka Peluang WNI Ramai-ramai Kabur Aja Dulu
Jepang semakin krisis penduduk hingga membuka peluang bagi WNI yang mau mengikuti tren di media sosial yakni #kaburajadulu dengan menjadi tenaga kerja
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Angel aginta sembiring
Hal itu dikarenakan gaji bekerja di Jepang bisa 10 kali lipat dari gaji kades di Jawa Barat.
Dikutip dari Tribun Jabar, gaji kepala desa di Ciamis yakni Rp 2.500.000.
Gaji itu naik dua kali lipat per tahun 2024 sesuai ketentuan UU No.6 Tahun 2014 (UU Desa).
Itu artinya, sebelum mengundurkan diri, gaji Dodi Romdani hanya Rp 1.250.000 saja.
Pada peraturan itu, ditetapkan juga bahwa selain kades, ketua RT juga mendapat gaji setiap bulannya.
Untuk di Ciamis, gaji Sekdes (non PNS) sebesar Rp 1.750.000 per bulan, perangkat desa (kaur) Rp 1.350.000 per bulan, dan kepala dusun Rp 1.300.000 per bulan.
"Bahkan Ketua RT/RW di Ciamis juga dapat honor khusus, yang dulu besarnya hanya Rp 200.000 per orang setiap tahunnya, kini naik jadi Rp 500 ribu per orang setiap tahun," kata Wabup Jawa Barat, Jeje Wiradinata.
Ketentuan gaji itu mulai berlaku di tahun 2025.
Baca juga: Tampil Gemilang, Mohamed Salah Menangkan Liverpool, Kuatkan Posisi The Reds di Puncak Klasemen
Sementara itu, untuk gaji pekerja di Jepang bervariasi tergantung sektor, lokasi kerja, dan jenis pekerjaan.
Untuk gaji bulanan pekerja migran Indonesia di Jepang berkisar antara Rp 24-30 jutaan.
Dilansir dari Instagram @kerjadijepang, untuk gaji perawat di Jepang yakni Rp 20 jutaan.
Kemudian ada tunjangan shift malam sekitar Rp 800.000 per lembur.
Kemudian ada bonus dua kali setahun dan kenaikan gaji.
Para PMI juga diberikan fasilitas asrama dan kantin karyawan dengan subsidi makanan.
Sementara itu, dilihat dari akun media sosialnya, Dodi Romdani sudah berada di Jepang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-kerja-ee.jpg)