Breaking News

Berita Viral

JEPANG Krisis Penduduk dan Makin Sepi hingga Buka Peluang WNI Ramai-ramai Kabur Aja Dulu

Jepang semakin krisis penduduk hingga membuka peluang bagi WNI yang mau mengikuti tren di media sosial yakni #kaburajadulu dengan menjadi tenaga kerja

DragonImages
KERJA KE JEPANG: Foto arsip ilustrasi kerja- Di tengah viralnya tren di media sosial yakni #kaburaja dulu, banyak WNI yang ramai-ramai mau pindah ke Jepang, Senin (17/2/2025). Jepang juga disebut sedang krisis populasi penduduk. 

Hal ini lantas menjadi sorotan hingga viral di media sosial.

Salah satunya perbedaan gaji kades dengan pekerjaan di Jepang.

Jabatan Dodi sebagai kepala desa ternyata masih tersisa dua tahun lagi.

Menurut perpanjangan masa jabatan kepala desa yang baru, masa jabatan kades adalah selama 8 tahun.

"Masa jabatan (Dodi Romdani) ada dua tahun lagi. Hampir satu periode," kata Kabag Hukum Setda Kabupaten Ciamis, Deden Nurhadana dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/2/2025).

Deden juga mengatakan, ini bukan pertama kalinya Dodi bekerja di Jepang.

Menurut dia, Dodi Romdani sebelumnya pernah bekerja di Jepang.

"Pernah bekerja di Jepang. Tempat kerjanya yang dulu kembali memanggil untuk kerja di sana," kata Deden.

Sebelum mengundurkan diri, Dodi Romdani sempat berkonsultasi dengan Bagian Hukum Setda Ciamis.

Baca juga: Awalnya Garang Maksa, Nasib 2 Preman Pelaku Pungli di Tangsel Ciut Diciduk Polisi

Pengunduran diri itu akhirnya diproses pada tahun 2024 setelah konsultasi.

Setelah mundur sebagai kepala desa, Dodi Romdani langsung melanjutkan kerja di Jepang.

"Tahun 2024 berangkat," kata Deden lagi.

Hari ini, Pemkab Ciamis akan melantik Kepala Desa Sukamulta hasil pergantian antarwaktu.

"Saya sedang di jalan menuju Purwadadi, pelantikan Kades Sukamulya," katanya lagi.

Gaji pun diduga-duga membuat Dodi mengundurkan diri.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved