Sumut Terkini

Kemenlu Pastikan 6 Aparat APMM yang Menembak Warga Sumut sudah Dibebastugaskan

Hal ini disampaikannya ketika hadir menyerahkan jenazah Maruli kepada pihak BP2MI di Kargo Bandara Kualanamu, Selasa (11/2/2025). 

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
PENYERAHAN JENAZAH : Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kemenlu, Judha Nugraha ketika hadir di Kargo Bandara Kualanamu menyerahkan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal dalam insiden penembakan di Malaysia, Victor Maruli Tua Simaremare (39), Selasa (11/2/2025). Korban tewas karena ginjalnya terkena tembakan.  

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan kalau Pemerintah Malaysia sudah melakukan investigasi atas kasus penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kemenlu, Judha Nugraha mengatakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal dalam insiden penembakan, Victor Maruli Tua Simaremare (39) meninggal dunia karena terkena tembakan dan mengenai bagian ginjal.

Hal ini disampaikannya ketika hadir menyerahkan jenazah Maruli kepada pihak BP2MI di Kargo Bandara Kualanamu, Selasa (11/2/2025). 

"Bapak Victor Maruli Tua Simaremare ini merupakan salah satu korban insiden penembakan warga negara Indonesia 24 Januari lalu di Perairan Tanjung Selangor Malaysia yang dilakukan aparat APMM.

Pada saat kejadian almarhum mengalami luka tembak dan sempat dirawat di rumah sakit Idris Shah Serdang dan kemudian sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit," ujar Judha 

Disampaikan kalau korban sempat menjalani operasi karena luka tembakan mengenai ginjal.

Namun saat itu kondisinya terus memburuk dan kemudian meninggal dunia pada 4 Februari.

Ditegaskan setelah kejadian tersebut pihaknya langsung melakukan identifikasi. 

"Karena ditubuh jenazah tidak ada dokumen apapun. Kita coba melakukan berbagai upaya giometrik baru kemudian dapat diketahui identitasnya. Selain itu kita kuatkan lagi dengan sidik jari untuk memastikan Warga Negara Indonesia," kata Judha. 

Judha yang berencana juga ikut mengantar ke rumah duka di Kabupaten Humbang Hasundutan menyampaikan kalau almarhum merupakan salah satu penumpang kapal.

Ia bekerja dan tinggal di Malaysia secara undokumented atau ilegal.

Kapal sebenarnya berisi para WNI yang tinggal secara undokumen undokumented dan ingin kembali ke Indonesia dengan menggunakan jalur ilegal. 

"Kondisi tiga korban lainnya saat ini lumayan membaik dan dua inisial MZ dan HA saat ini sudah dinyatakan sembuh dan jalani proses pemeriksaan. Baru kemudian isinial MH asal Provinsi Aceh kondisinya juga semakin membaik dan sudah sadar dan masih perlu perawatan. Hubungan antara korban ini tidak saling kenal. Mereka baru ketemu saat menaiki kapal," ucap Judha. 

Pihak Kemenlu mengaku sudah mendapat informasi lebih lanjut dari Pemerintah Malaysia atas insiden yang terjadi.

Dalam hal ini Pemerintah Indonesia melalui KBRI Kuala Lumpur telah melayangkan nota diplomatic kepada pemerintah Malaysia.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved