Gagal SNBP karena Kelalaian Sekolah

Buntut Ratusan Siswa SMK 10 Medan Gagal SNBP, Wakil Ketua DPRD Sumut Minta Kepsek Dicopot

Saya dengar justru ada kelalaian pihak sekolah. Saya sangat miris bila melihat dunia pendidikan seolah tidak mendapat perhatian seperti ini.

TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
GAGAL SNBP - Sebanyak 140 siswa menggelar aksi unjuk rasa di sekolahnya Jalan Cik Ditiro, Kamis (6/1/2025). Aksi tersebut dilakukan pihaknya, karena mereka gagal ikut PTN jalur SNBP karena keterlambatan pengisian PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa). 

Di waktu yang sama terjadi tumpukan data dari berbagai sekolah yang mengakibatkan ratusan siswa SMK Negeri 10 gagal SNBP.

Meski begitu, pihaknya sudah mengirimkan surat permohonan ke pusat agar siswa SMK Negeri 10 tetap diizinkan mengikuti SNBP.

Sebanyak 322 Murid MAN 2 Medan Terancam Gagal Daftar SNBP 2025 Gegara Kelalaian Sekolah

Sementara itu, sebanyak 322 siswa Eligibel (memenuhi syarat) di MAN 2 Model Medan tidak dapat mendaftarkan diri ke perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Pihak sekolah mengalami kegagalan dalam proses penginputan nilai siswa eligible pada portal Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sehingga menyebabkan keterlambatan dalam finalisasi data nilai siswa.

PDSS merupakan basis data yang berisikan rekam jejak kinerja sekolah dan nilai rapor siswa yang memenuhi syarat untuk mendaftar SNMPTN sebagaimana yang diatur dalam Permendikbud Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi.

Sejumlah orang tua siswa pun menuntut pertanggungjawaban pihak sekolah terkait kelalaian tersebut dan mendatangi pihak sekolah, Kamis (6/2/2025).

Dinar Agung salah satu Orang Tua siswa MAN 2 Model Medan menyampaikan, pihaknya hari ini bertemu dengan pihak sekolah yang diwakili Kasubag TU, Wakil Kepala Sekolah dan Operator sekolah.

“Jadi sampai di hari terakhir pendaftaran kemarin pihak sekolah belum selesai menginput nilai mulai dari semester 3, 4, 5,” ujarnya.

Orang tua menuntut kejelasan bagaimana jika nantinya berhasil mendapat tambahan waktu untuk input nilai tersebut dan bagaimana pertanggungjawaban sekolah jika tidak.

“Kami menuntut kejelasan bagaimana jika berhasil. Karena pendaftaran SNBP sampai ditanggal 18, kami minta jika PDSS bisa dibuka kembali dan MAN 2 bisa memproses datanya lagi, tolong anak-anak dikawal sampai selesai. Jika gagal kami akan melakukan audiensi kembali,” ungkapnya. 

Muhammad Faisal Hutasuhut orang tua siswa juga menyampaikan disisi lain dalam proses pengisian PDSS ini anak-anak mengalami intimidasi secara verbal.

"Kalau orang tua kalian demo, ku tokok kepala kelen," ujar Faisal menirukan ucapan salah satu guru di sekolah tersebut.

Faisal menyayangkan sikap sekolah yang demikian kepada para pelajar tersebut. Dimana notabenenya merupakan sekolah berbasis agama.

“Seharusnya tidak boleh sekolah berbicara seperti itu, ini sekolah agama,” ungkapnya.

Para orang tua saat ini masih menunggu hasil dari Kepala Sekolah untuk kejelasan nasib anak-anaknya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved