Gagal SNBP karena Kelalaian Sekolah

Buntut Ratusan Siswa SMK 10 Medan Gagal SNBP, Wakil Ketua DPRD Sumut Minta Kepsek Dicopot

Saya dengar justru ada kelalaian pihak sekolah. Saya sangat miris bila melihat dunia pendidikan seolah tidak mendapat perhatian seperti ini.

TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
GAGAL SNBP - Sebanyak 140 siswa menggelar aksi unjuk rasa di sekolahnya Jalan Cik Ditiro, Kamis (6/1/2025). Aksi tersebut dilakukan pihaknya, karena mereka gagal ikut PTN jalur SNBP karena keterlambatan pengisian PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa). 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Wakil Ketua DPRD Sumut, Ihwan Ritonga sangat menyayangkan gagalnya 140 siswa SMK 10 Medan yang gagal masuk Perguruan Tinggi Negeri dari jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)

Ihwan menilai, kegagalan siswa tersebut tidak lepas dari kelalaian pihak sekolah.

Ketua Gerindra Medan itu pun mengaku sangat miris melihat fakta tersebut. 

"Ya saya dengar justru ada kelalaian pihak sekolah. Saya sangat miris bila melihat dunia pendidikan seolah tidak mendapat perhatian seperti ini," kata Ihwan kepada tribun, Kamis (6/2/2025). 

Ihwan Ritonga Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara yang juga Ketua Gerindra Medan saat diwawancarai tribun-medan beberapa waktu lalu. /Anugrah Nasution.
Ihwan Ritonga Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara yang juga Ketua Gerindra Medan saat diwawancarai tribun-medan beberapa waktu lalu. /Anugrah Nasution. (TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION)

Ihwan mengatakan, akan terus mengikuti perkembangan yang terjadi di SMK Negeri 10 Medan. 

Bila benar kesalahan tidak ikutnya 140 siswa karena adanya kelalaian sekolah, ketua Gerindra Medan itu meminta agar Pj Gubernur Sumut mencopot kepala sekolah SMK 10 Medan. 

"Ini masih informasi awal tentang adanya kelalaian sekolah. Tapi poin nya, jika benar merupakan kelalaian kepala sekolah mengurus muridnya. Kalau memang kelalaian bukan karna sistem kami minta Pj Gubernur agar kepala sekolahnya dicopot," lanjut Ihwan. 

Ihwan menegaskan, dunia pendidikan tidak boleh dikesampingkan.

Menurutnya, perlu sikap tegas bagi sekolah yang mengesampingkan kepentingan siswa. 

"Karena ini soal masa depan anak anak. Tidak boleh main main. Supaya ada pembelajaran bagi seluruh kepala sekolah di Sumatera Utara. Kita akan minta Pj Gubsu copot kepala sekolahnya karna dinilai tidak mampu," ujar Ihwan. 

UNJUK RASA- Sebanyak 140 siswa menggelar aksi unjuk rasa di sekolahnya Jalan Cik Ditiro, Kamis (6/1/2025).  Orang tua siswa tuntut sekolah untuk  menanggung biaya daftar seleksi tertulis PTN jalur SNBT hingga memberikan bimbel.
UNJUK RASA- Sebanyak 140 siswa menggelar aksi unjuk rasa di sekolahnya Jalan Cik Ditiro, Kamis (6/1/2025).  Orang tua siswa tuntut sekolah untuk  menanggung biaya daftar seleksi tertulis PTN jalur SNBT hingga memberikan bimbel. (TRIBUN MEDAN/ANISA)

Sebelumnya, 140 Siswa Kelas XII SMK Negeri 10 Medan berunjuk rasa setelah gagal masuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP.

Siswa menuntut sekolah bertanggungjawab karena lalai mendaftarkan nilai di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Pantauan wartawan Tribun Medan, mereka membawa kain putih bertuliskan 'Situ Layak Jadi Guru?', 'Penjahat Paling Busuk', hingga 'Masa Depan Ambyar'.

Siswa bernama Gabriel menyebutkan sampai saat ini pihak sekolah belum memberikan alasan yang logis kepada ratusan siswa.

Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I, Duta Syailendra, menyebutkan kegagalan ratusan siswa karena operator sekolah menginput data PDSS saat injury time.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved