Berita Medan
JAWABAN Bobby Soal Isu Akan Bawa Sejumlah Pejabat Pemko Medan ke Pemprov Sumut Usai jadi Gubernur
Dikatakan Bobby Nasution, bukan hanya pejabat di Pemko Medan, tetapi seluruh pejabat di 33 kabupaten/kota Sumut.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Bobby Nasution menjawab soal isu dirinya akan membawa sejumlah pejabat Pemko Medan ke Pemprov Sumut.
Menurut Bobby Nasution, jika pejabat Pemko Medan ada yang berprestasi, pasti akan kemungkinan dipindahkan ke Pemprov Sumut.
"Kalau berprestasi kenapa enggak," ucap Bobby Nasution Senin (20/1/2025).
Dikatakan Bobby Nasution, bukan hanya pejabat di Pemko Medan, tetapi seluruh pejabat di 33 kabupaten/kota Sumut.
"Semua dari itu, kita akan lihat yang berprestasi (pejabat) dari 33 Kabupaten/Kota Sumut kalau berprestasi boleh dong kita ajak kerja sama kita ke Pemprov," jelasnya.
Wacana rombak jabatan Eselon II di Pemprov Sumut mulai santer setelah Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) 2024 dimenangkan Bobby Nasution.
Bobby Nasution sebagai gubernur terpilih dikabarkan akan membawa orang-orang kepercayaannya di Pemko Medan untuk mengisi jabatan penting di Pemprov Sumut.
Santer beredar, sejumlah Eselon II yang menjabat era Gubernur Edy Rahmayadi sebelumnya akan 'dibuang' oleh Bobby Nasution.
Dimana posisi akan digantikan eksodus 'orang-orang Bobby' dari Pemko Medan.
Pengamat politik dan pemerintahan, Rafriandi Nasution menilai, rombak Eselon II dan eksodus pejabat baru di Pemprov Sumut era Bobby sudah hal yang lazim, setiap pergantian kepemimpinan di suatu daerah.
Baik tingkat Kabupaten, kota hingga provinsi pasca pilkada serentak 2024.
"Perombakan Eselon II merupakan hal keharusan akan ada pergantian, rotasi atau pengangkatan PLT terlebih dahulu.
Pergantian pejabat Eselon II tentu hanya bisa dilakukan secara bertahap jika pasangan Bobby Nasution dan Surya dilantik, yang kemungkinan ada pergeseran waktu dikarenakan adanya gugatan di MK seyogyanya tanggal 7 Februari 2025 kemungkinan ke Bulan Maret 2025," katanya Rabu (15/1/2025).
Lanjut Rafriandi Nasution, hal yang bisa dilakukan Bobby Nasution usai dilantik pasti akan mempelajari struktural organisasi Pemprovsu.
Dan perkenalan kepada pemangku kepentingan di lingkup Pemprovsu, data dan laporan tentu akan dipelajarinya dari staff dan kepala OPD yang terkait.
"Proses belajar cepat mau tidak mau harus dilakukan Bobby Nasution sebagai Gubsu periode 2025-2030. Setelah inventarisasi dan identifikasi yang ada di lingkup organisasi dan program kerja Pemprovsu apa yang sudah berjalan.
Capaian kinerjanya bagaimana, dan apa saja yang masih terkendala, hambatan mata rantainya seperti apa dan barulah sosok SDM aparatur yang bagaimana yang dikualifikasikan cocok dan tepat untuk mengisi jabatan jabatan tersebut dengan dilampiri kajian kebutuhan dan kompetensi SDM nya," katanya.
"Bisa didahulukan mengisi jabatan yang lowong dikarenakan pejabat sebelumnya pensiun, misalnya Kapala inspektorat Provsu, dan lainnya.
Itupun tidak bisa langsung mengangkat Kadis dikarenakan harus dibentuk team assesment yang diketuai PJ Sekda nantinya namanya Pansel dan ada rekrutmen dan seleksi dilakukan. Jadi Bobby Nasution bisa mengangkat Plt dulu sampai dihasilkannya pejabat definitif, " jelasnya.
Dirincikan Rafriandi bahwa untuk rotasi masa jabatan eselon II itu bisa dilakukan Bobby Nasution selaku Gubernur Sumatera Utara, karena itu ada aturan dan peraturannya terhadap pejabat OPD yang bisa dirotasi di eselon II yang sama.
Kalau pun ada pejabat-pejabat yang akan dibawa ke provinsi Sumatera Utara dari pemko Medan tentunya akan dilihat dari kebutuhan dan kebutuhan kinerja Pemprovsu yang selama ini diyakini kurang mumpuni di jabatan yang bersangkutan.
"Jadi disini akan tersorot positif dan negatifnya orang-orang dilibatkan ke Pemprovsu. Bisa jadi orang-orang dekat Pak Surya juga akan diikutkan di jajaran Pemprovsu, atau atas permintaan parpol pendukung Bobby Nasution yang masuk dalam KIM Plus, tentunya semua melalui mekanisme ASN yang diatur dalam UU Kepegawaian Negeri," katanya.
Belum lagi jabatan OPD selesai, maka jabatan direksi BUMD Pemprovsu misalnya Direksi PDAM Tirtanadi, PT Perkebunan Sumut, PD.AIJ.
Sarana Prasarana dan termasuk Bank Sumut pada gilirannya akan jadi ajang perebutan bagi team sukses di luar parpol atau relawan relawan yang selama ini sudah mendukung Bobby Surya.
"Dan disini akan terlihat ujian pertama Bobby Nasution dalam penempatan Aparatur di birokrasi Pemprovsu dan keseimbangan kepentingan yang selama ini terbangun dengan konsep kolaborasi.
Dan terakhir tentu Bobby harus bisa memfokuskan bahwa ASN yang ada di Pemprovsu adalah ASN yang mengabdi ke pemimpin yang di atasnya yaitu Bobby Nasution sebagai Gubsu
Jangan pula nanti pergeseran terjadi dikarenakan sentimentil emosional dikarenakan ada ASN yang tak memilih Bobby pada saat Pilkada atau ada yang diafiliasikan orangnya eks Gubsu sebelumnya yang kemudian disingkirkan.
Terkadang tidak selamanya kita memimpin lebih nikmat dengan orang yang mendukung kita sepenuhnya, terkadang berkawan dengan musuh kita yang kita hargai justru bisa menyelamatkan karier kita dan lebih menghormati kita.
Karena mereka akan menunjukan kinerjanya agar Bobby Nasution memimpin Sumut sukses dan amanah," pungkasnya.
(Cr5/Tribun-Medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Direktur PT DSS Ngaku ke Hakim Tilap Uang Perusahaan Rp 3 Milliar, Karyawan Tak Gajian |
|
|---|
| Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre |
|
|---|
| Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon ke Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko Medan |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Klaim Solusi Prabowo untuk Palestina Diapresiasi Dunia |
|
|---|
| TAMPANG Pelaku Pembongkaran Rumah Pensiunan Dosen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Wali-Kota-Medan-Bobby-Nasution-saat-diwawancarai-di-depan-kantor-Pemko-Medan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.