Tebingtinggi Terkini

Ribuan Rumah Warga Terendam Banjir di Kota Tebingtinggi, 7,4 Ribu Jiwa Terdampak

Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan sungai-sungai dan drainase meluap di Tebingtinggi.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Abdan Syakuro

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan sungai-sungai dan drainase meluap di Tebingtinggi.

Dampaknya ribuan rumah di tiga kecamatan Kota Tebing Tinggi terendam banjir dengan ketinggian air yang mencapai hampir 1 meter, sejak Jumat hingga Sabtu (18/1/2025).

Air banjir paling parah diduga sebab meluapnya Sungai Bahilang. Air Sungai Bahilang melebihi volume sungai hingga naik ke jalan dan perumahan masyarakat.

Puluhan rumah di beberapa kawasan, seperti Kampung Mandailing dan Kampung Rao, masih terendam air.

Kondisi memprihatinkan ini kerap terjadi Saban tahun dan musiman, namun belum ada solusi.

Seorang warga Kelurahan Mandailing, Aris mengungkapkan bahwa air mulai masuk ke dalam rumah sejak pukul 03.00 WIB, dengan ketinggian hampir 1 meter.

"Hari ini parahnya. Banjir ini dimulai sejak Jumat sore, namun puncaknya terjadi pada Sabtu pukul 03.00 WIB," kata Aris.

Menurut Aris, banjir disebabkan oleh meluapnya Sungai Bahilang, yang mengalir di dekat pemukiman warga. Dia membeberkan, kekekesalan lantaran BPBD Pemko Tebing Tinggi belum melakukan kunjungan ke lokasi bencana.

"Sudah banjir dimana-mana sampai hari ini. Sangat disayangkan tidak ada bantuan atau bahkan sekadar peninjauan ke lokasi banjir," katanya.

Penjabat Wali Kota Tebing Tinggi, Moettaqien Hasrimi, menyatakan bahwa setidaknya 13 kelurahan dan 3 kecamatan terendam banjir.

"Data sementara menunjukkan ribuan rumah terendam dengan ketinggian air bervariasi," jelasnya.

Pemkot Tebing Tinggi telah mendirikan dapur umum di beberapa titik banjir untuk melayani masyarakat yang menjadi korban. Selain itu, Pemko Tebingtinggi menyediakan makanan tambahan seperti roti dan susu.

"Tidak semua lokasi, ada beberapa titik dapur umum di sediakan," bilang Moettaqien.

Meskipun banjir mulai surut, warga masih terus berdatangan untuk melihat dampak dari bencana ini, sementara upaya pemulihan dan bantuan masih terus dilakukan di sejumlah titik yang terdampak.

Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tebing Tinggi, Silaban menyampaikan dtaa sementara warga dan kecamatan yang terdampak.

  1. Kecamatan Rambutan yang terdampak di kelurahan  Su Padang, dan Lalang. Dimana terdampak 75 Kk, 75 rumah dan 300 jiwa.
  2. Kecamatan Tebingtinggi Kota yang terdampak Kelurahan Badak Bejuang  (32 KK 26 Rumah 128 Jiwa), Kelurahan Bandar Utama (12 kk 10 rumah 42 jiwa), Kelurahan Pasar Baru (131 KK 123 Rumah 369 Jiwa), masjid Al-Mukhlis, Masjid Muhammadiyah, Langgar Ibu, PAUD, Kelurahan Mandailing (265 KK, 265 rumah, 1.060 jiwa), Kelurahan Pasar Gambir (120 kk 100 rumah 400 jiwa), pajak bunga (fasilitas umum), Vihara Satya Dharma (fasilitas umum).
  3. Kecamatan Padang Hilir terdampak di kelurahan Tambangan Hulu (45 KK, 42 rumah dan 185 jiwa), Musholla (jl. Mutiara lk. I) rusak / hampir roboh
  4. Kecamatan Padang Hulu yang terdampak di Kelurahan Pabatu (9 KK, 9 rumah 26 jiwa), Kelurahan Persiakan (495 KK, 495 rumah, dan 1.510 jiwa), Kelurahan Tualang (849 kk, 849 rumah, dan 3.016 jiwa), Kelurahan Bandar Sono (99 kk, 99 rumah 400 jiwa), Kelurahan Padang Merbau (5 kk 5 rumah 19 jiwa) 
Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved