Berita Viral
SOSOK dan Harta Kekayaan Kapolsek Cinangka AKP Asep yang Terancam Dipecat Bersama 2 Anak Buahnya
AKP Asep Iwan Kurniawan tengah menjalani pemeriksaan di Propam Polda Banten setelah terjadinya penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (48).
Permintaan tersebut, menurut Agam, adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Pasalnya mereka tidak punya senjata dan juga kemampuan bela diri.
"Abang ke sono dulu aja, bawa orangnya ke sini," kata si polisi seperti ditirukan Agam.
"Terus bapak saya bilang, 'di dalam mobilnya ada senpinya. Enggak mungkin kita ke sana, karena waktu sebelumnya di Pandeglang kita sudah ditodong'. Ada penolakan saat kami minta pendampingan," katanya.
Setelah polisi menolak mendampingi, yang terjadi adalah Agam dan ayahnya serta tim dari rental terus membuntuti mobil Brio, sampai di rest area Balaraja, kilometer 45 Tol Tangerang-Merak. Hingga kemudian Ilyas Abdurahman menjadi korban penembakan hingga tewas.
Alasan Kapolsek
Adapun Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan sempat membuat video klarifikasi soal dugaan penolakan pendampingan saat Agam dan tim meminta pendampingan kepada anggotanya.
"Polsek Cinangka pada tanggal 2 Januari 2025 sekira jam 03.00 WIB, kedatangan satu unit mini bus yang berisikan kurang lebih enam sampai tujuh orang pria dewasa. Yang saat itu ketika dikonfirmasi menyatakan dari leasing, sementara kawannya lagi menyatakan dari rental. Bermaksud untuk meminta pendampingan untuk melakukan satu unit kendaraan mobil di Cinangka," kata Asep pada video yang diunggah di Instagram Polsek Cinangka (@polsek_cinangka_polres_cilegon) pada Jumat (3/1/2025).
Asep lantas menyebut Agam dan tim rental terburu-buru dan tidak menunjukkan surat-surat kendaraan yang hendak ditarik karena diduga akan digelapkan.
"Namun pada saat yang bersangkutan memohon. Meminta untuk pendampingan dari personel kita. Ya tentunya personel kita yang paling utama adalah menanyakan legalitas ataupun identitas kendaraan yang akan ditarik, kemudian dalam masalah apa."
"Rupanya yang bersangkutan memburu waktu, atau tergesa-gesa, sehingga tidak sempat menunjukan dokumen yang diminta petugas," kata Asep.
Asep mengatakan, pihaknya menawarkan untuk membuat laporan, namun Agam dan tim disebut terburu-buru sehingga menolaknya.
"Namun demikian Polsek Cinangka berusaha keras semaksimal mungkin melayani masyarakat. Tidak ada sedikitpun maksud untuk melakukan penolakan terhadap permohonan dari siapapun yang meminta pendampingan. Namun kami juga tidak mau melanggar aturan karena ini berkenaan dengan upaya paksa."
"Jadi ditawarkan oleh anggota kita untuk membuat laporan polisi sebagai dasar penarikan mobil tersebut. Namun demikian yang bersangkutan tergesa-gesa, lanjut keluar dari Polsek Cinangka melanjutkan perjalanan," kata Asep.
3 Pelaku dari TNI AL
Jajaran TNI Angkatan Laut melakukan konferensi pers terkait penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang, Kamis (2/1/2024) lalu.
Konferensi pers dihadiri Panglima Komando Armada TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Denih Hendrata dan Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) Laksamana Muda TNI Samista.
Konferensi pers juga dihadiri Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
Dalam kesempatan itu, Denih Hendrata mengakui bahwa ada satu anggota Koarmada TNI AL menembak bos rental mobil di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang. Menurut dia, insiden itu berpangkal dari persoalan pembelian mobil.
"Insiden berpangkal dari permaslahaan pokok yaitu pembelian mobil. Dalam insiden tersebut, diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan," kata dia.
Penembakan itu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan satu orang luka.
Awalnya dia mendapatkan laporan bahwa ada tiga anggota Koarmada TNI AL yang dikeroyok orang tak dikenal. Tiga anggota tersebut berinisial Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA.
"Mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang," kata Denih.
Denih menyebutkan, ketiga anggota Koarmada TNI AL itu sudah diproses hukum oleh Pusat Polisi Militer TNI AL.
"Kami ingin menegaskan sikap Angkatan Laut bahwa siapa pun anggota kami jika terbukti bersalah, kami akan tindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di TNI," kata dia.
Danpuspomal Laksamana Muda TNI Samista menegaskan tiga anggota TNI AL itu sudah ditahan. "Sabtu lalu sebenarnya anggota sudah kita amankan. Kami melakukan penahanan sementara 20 hari ke depan mulai Sabtu," ujar dia.
Dia mengatakan tiga anggota TNI AL itu merupakan rekan sesama anggota. Sehingga tidak ada peran eksekutor. "Bahkan pelaku dengan yang dikeroyok adalah saudara. Pelaku (penembakan) adalah pamannya AA yang keluar dari toilet lalu diadang," ujarnya.
Oleh karena itu, dia mengatakan belum menemukan ada dugaan tiga anggota TNI AL itu beking dari kejahatan penggelapan mobil rental.
"Dari hasil lidik untuk sementara belum ditemukan. Kalau nanti ada hasil pemeriksaannya akan kami sampaikan," ujarnya.
Panglima Komando Armada TNI AL Laksamana Madya Denih Hendrata menegaskan dua dari anggota TNI AL itu berasal dari satuan Kopaska Armada 1 TNI AL.
Kopaska atau Komando Pasukan Katak adalah pasukan khusus TNI Angkatan Laut yang bertugas di perairan. Pasukan ini difokuskan dalam peperangan laut khusus.
Sementara satu anggota TNI AL lainnya berasal dari satuan KRI Bontang.
Mengenai senjata api yang dipakai oleh pelaku, Laksamana Muda TNI Samista mengatakan senjata itu bukan rakitan. Kata dia, itu adalah senjata inventaris yang melekat dari jabatan.
Diketahui pelaku AA adalah seorang ajudan (ADC) sehingga sesuai prosedural senjata melekat pada dirinya. "Jadi ketika dapat tugas sesuai SOP senjata itu melekat," ujarnya.
Kendati demikian, dia menegaskan soal penggunaan senjata akan dievaluasi termasuk siapa yang bertanggungjawab di tingkatan atasnya.
(*/Tribun-medan.com)
Kapolsek Cinangka terancam dipecat
AKP Asep Iwan Kurniwan
Kapolsek Cinangka dan Dua Anak Buahnya
Polda Banten
| AKHIR Misteri Hilangnya Alvaro di Masjid Bintaro, Ternyata Diculik dan Dihabisi Ayah Tiri |
|
|---|
| Pakaian Dosen Levi dan AKBP B Disita, Hasil Olah TKP Pasangan 5 Tahun Mesum di Kamar 210 Semarang |
|
|---|
| AKBP Basuki Belum Pasti Jadi Tersangka, Kamar Hotel 210 Jadi Saksi Bisu Tewasnya Dosen Levi |
|
|---|
| Pilu Permintaan Terakhir Alvaro Kiano Sebelum Diculik dan Dihabisi Ayah Tiri, Kakeknya Sampai Sedih |
|
|---|
| Motif Ayah Tiri Habisi Nyawa Alvaro Kiano, Usai Ditangkap Pelaku Pilih Akhiri Hidup di Sel Tahanan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kapolsek-Cinangka-dan-Kapolda-Banten.jpg)