TRIBUN WIKI

Sosok Annar Sampetoding, Pengusaha Asal Makassar yang Jadi Donatur Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin

Annar Salahuddin Sampetoding atau Annar Sampetoding merupakan pengusaha asal Makassar. Ia menjadi tersangka kasus uang palsu di UIN Makassar.

Editor: Array A Argus
Instagram @annar_s.sampetoding
Annar Salahuddin Sampetoding 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) atau Annar Sampetoding, pengusaha asal Makassar dan Toraja kini dijadikan tersangka atas kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.

Annar Sampetoding selama ini diduga menjadi donatur atau investor pabrik uang palsu yang dijalankan seorang dosen di UIN Alauddin Makassar tersebut.

Baca juga: Profil Heru Dewanto, Suami Emiliana Indri, Wanita yang Digosipkan Punya Hubungan dengan Hasto

Karenanya, Annar Sampetoding kemudian dijadikan tersangka oleh polisi setelah menjalani pemeriksaan di Polres Gowa pada Kamis (26/12/2024) malam hingga Jumat (27/12/2024).

"Statusnya sudah tersangka," kata Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak, Sabtu (28/12/2024).

Namun, wajah Annar Sampetoding belum dipamerkan polisi ke masyarakat.

Rencananya, kasus ini akan dipaparkan langsung oleh Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Yudhiawan Wibisono.

Terpisah, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Yudhiawan Wibisono dalam wawancara dengan wartawan beberapa waktu lalu mengatakan bahwa Annar Sampetoding menjadi donatur atau investor terkait keberadaan pabrik uang palsu tersebut. 

Baca juga: Sosok Emiliana Indri alias Yola Trending di Twitter Dihubungkan dengan Hasto Kristiyanto

Irjen Yudhiawan Wibisono menjelaskan, bahwa ASS yang membiayai pembelian bahan baku produksi.

Ia menyebut rumah ASS di Jalan Sunu 3, Kota Makassar, menjadi lokasi awal produksi uang palsu sebelum dipindahkan ke kampus UIN Alauddin.

"Produksi awal dilakukan di rumah ASS di Jalan Sunu. Namun, karena jumlah yang akan dicetak meningkat, mereka memindahkan produksi ke Kampus UIN di Gowa untuk menggunakan alat berkapasitas lebih besar," ungkap Irjen Pol Yudhiawan, Kamis (19/12/2024).

Tersangka juga mendatangkan mesin cetak uang palsu berbobot dua ton senilai Rp600 juta dari China melalui Surabaya.

Kemudian, mesin tersebut diselundupkan ke Kampus UIN oleh tersangka Andi Ibrahim (AI), dengan alasan untuk mencetak buku-buku perpustakaan.

Baca juga: Profil Connie Rahakundini, Istri Eks Pangkostrad yang Pegang Bukti Dugaan Korupsi Elite Indonesia

Selain Annar Sampetoding yang berperan sebagai donatur utama, polisi menyoroti keterlibatan dua tersangka lainnya, yakni AI dan seorang tersangka berinisial S. 

Ketiganya disebut sebagai otak utama dalam jaringan sindikat uang palsu yang menghebohkan Makassar.

Polisi kini juga tengah mengejar tiga orang lainnya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan diduga memiliki peran penting dalam jaringan tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved