Breaking News

Berita Nasional

Isi Pidato Hasto Usai Jadi Tersangka KPK: 3 Kali Sebut Bung Karno, 1 Kali Singgung Megawati

Pria kelahiran 7 Juni 1966 itu juga menekankan sikapnya yang terus menyuarakan demokrasi dan melawan segala upaya yang menundukkannya.

Istimewa
Selain Hasto Kristiyanto, Inilah 5 Sosok Terseret Kasus Suap Harun Masiku, Buron Sejak Lama 

TRIBUN-MEDAN.com - Sekjen PIDP, Hasto Kristiyanto akhirnya buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap oleh KPK.

Melalui video yang disampaikan ke media, Kamis (26/12/2024), Hasto berpidato mengungkapkan sikap dirinya dan partai terhadap keputusan hukum tersebut.

Hasto menyampaikan, partai banteng akan menghormati proses hukum yang berlangsung.

Pria kelahiran 7 Juni 1966 itu juga menekankan sikapnya yang terus menyuarakan demokrasi dan melawan segala upaya yang menundukkannya.

Hasto juga mengingatkan perjuangan presiden pertama Indonesia, Sukarno, kala mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) demi melawan kolonialisem.

Sambil menggenggam buku karangan Cindy Adams berjudul 'Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia' Hasto menyuarakan kepada kader PDIP untuk bersatu menjaga partai.

Tiga kali Hasto menyebut nama Bung Karno.

Ia juga menyinggung sang Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Berikut pernyataan lengkap Hasto:

Terima kasih seluruh masyarakat Indonesia yang saya cintai dan banggakan. Setelah penetapan saya sebagai tersangka oleh KPK, maka sikap dari PDI Perjuangan adalah menghormati keputusan dari KPK. Kami adalah warga negara yang taat hukum. PDI Perjuangan adalah partai yang menjunjung tinggi supremasi hukum.

Sejak awal ketika saya mengkritisi bagaimana demokrasi harus ditegakkan, bagaimana suara rakyat tidak bisa dikebiri, bagaimana negara hukum tidak bisa dimatikan, dan bagaimana mata kekuasaan yang otoriter, yang menindas rakyatnya sendiri harus dihentikan, saya sudah memahami berbagai risiko-risiko yang akan saya hadapi. Maka sebagai murid Bung Karno, saya mengikuti apa yang tertulis di dalam buku Cindy Adams ini. Inilah kitab perjuangan saya. Dan seluruh kader-kader PDI Perjuangan sekarang memasuki tahap bab 9.

Di mana Bung Karno ketika mendirikan PNI, prinsip yang dipegang adalah non-cooperation. Demi cita-cita Indonesia Merdeka, demi rakyat berdaulat bisa berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapatnya, maka penjara pun adalah suatu jalan dan bagian dari pengorbanan terhadap cita-cita. Itulah nilai-nilai yang diperjuangkan oleh seluruh kader PDI Perjuangan.

Ketika muncul berbagai intimidasi, agar tidak dilakukan pemecatan terhadap sosok yang memiliki ambisi kekuasaan, sehingga konstitusi pun sepertinya mau dilanggar dengan perpanjangan masa jabatan 3 periode, ataupun perpanjangan masa jabatan itu, maka demi konstitusi, Ibu Mega kokoh berdiri menjaga demokrasi. Dan ketika aparat penegak hukum digunakan dengan segala cara untuk melakukan intimidasi, sumber-sumber daya negara digunakan demi kepentingan politik praktis, maka pilihan untuk menghadapi tembok tebal kekuasaan itu wajib dilakukan oleh kader-kader PDI Perjuangan. Karena itulah nilai-nilai yang kami perjuangkan. Nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai kedaulatan rakyat, dan bagaimana membangun supremasi hukum. Hukum yang berkeadilan.

Untuk itu, kami tidak akan pernah menyerah. Baik mau digunakan suatu proses intimidasi secara formal, maupun dengan cara-cara di luar formal sekalipun, kami sudah menyiapkan risiko-risiko terburuk. Karena sebagaimana dilakukan oleh Bung Karno, masuk penjara adalah bagian dari pengorbanan cita-cita. Untuk itu, jangan pernah takut menyuarakan kebenaran. Kita jaga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Kita jaga marwah dari Ketua Umum PDI Perjuangan dari berbagai upaya-upaya yang ingin merongrong marwah dan kewibawaan partai hanya karena ambisi kekuasaan. Kita adalah partai yang sah. Karena itulah sebagaimana kata para kader PNI ketika menghadapi hukuman gantung di Ciamis, hanya gara-gara memekikkan salam Merdeka, Merdeka, Merdeka pada masa Belanda, maka mereka menuju tiang gantungan dengan mulut tersenyum dan kepala tegak. Mari, demi perjuangan terhadap cita-cita, demi nilai-nilai yang kita perjuangkan, risiko apa pun, siap kita hadapi dengan kepala tegak dan mulut tersenyum. Terima kasih. Merdeka!

Hasto Kristiyanto Dicegah ke Luar Negeri

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved