Pelaku Perampokan di Desa Silumboyah
Kronologi Perampokan yang Menewaskan Roida Sagala, Awalnya Pelaku Tergiur Lihat Cincin Korban
Sat Reskrim Polres Dairi resmi menangkap pasangan suami istri, Eben Sinaga dan Siska br Pasaribu atas kasus perampokan.
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SIDIKALANG - Sat Reskrim Polres Dairi resmi memaparkan penangkapan pasangan suami istri, Eben Sinaga dan Siska br Pasaribu atas kasus perampokan yang membuat nyawa Rosida Sagala melayang, Kamis (19/12/2024).
Dalam konferensi tersebut, Kapolres Dairi, AKBP Agus Bahari mengatakan, aksi tersebut dilakukan secara sendirian oleh Eben.
Awalnya, pada 8 Desember 2024 sekitar pukul 22.00 WIB, Eben memiliki niat untuk mengambil cincin milik korban, karena sering tertarik melihat korban memakainya.
Sekitar pukul 23.00 WIB, Eben kemudian mengambil selang bangunan yang dibakar menggunakan mancis, dengan maksud untuk mengikat korban.
Sekitar pukul 23.30 WIB, Eben kemudian berjalan kaki dari rumahnya menuju rumah korban yang berjarak 25 meter.
Dirinya masuk ke dalam rumah melalui jendela samping rumah korban yang terbuka. Setelah berhasil masuk, Eben melihat korban sedang tidur diatas kasur yang terletak di ruang tengah.
"Tersangka langsung mengikat tangan korban menggunakan selang bangunan, dan kaki korban menggunakan kabel charger handphone. Tersangka juga menyumbat mulut korban dengan menggunakan kain lap, " jelasnya.
Setelah berhasil mengambil harta benda korban, Eben kemudian pergi ke rumah salah seorang warga yang berjarak 50 meter untuk meminjam angkot.
"Eben pun kemudian menjemput sang istri yang berada di Desa Bintang Mersada, dan kembali ke rumah temannya, untuk diantarkan ke Kota Sidikalang dengan alasan bekerja, " sebutnya.
Pasangan suami istri itupun kemudian pergi ke kos - kosannya, dan mulai menjual barang hasil rampokan tersebut.
Keduanya pun ditangkap pada hari Sabtu, tanggal 14 Desember 2024 sekitar pukul 20.30 WIB.
Keduanya pun pasrah saat diringkus Sat Reskrim Polres Dairi.
Kapolres Dairi, AKBP Agus Bahari mengatakan, motif pasangan suami istri ini melakukan aksi perampokan itu karena faktor ekonomi.
"Motifnya karena ingin memenuhi kehidupannya sehari - hari, serta membayar hutang, " ujarnya.
Tersangka melakukan perampokan di rumah korban dengan mengambil harta benda berupa cincin, kalung emas, dan satu unit handphone.
Adapun handphone tersebut digadai seharga Rp 550 ribu, cincin emas seharga Rp 4 juta, dan kalung emas digadai seharga Rp 1 juta 500 ribu.
Para tersangka ini pun kemudian diringkus dalam pelariannya di Kota Sidikalang Kabupaten Dairi.
Tersangka Eben diringkus saat dalam perjalanan yang hendak menggadai handphone tersebut, dan Siska, ditangkap saat berada di kamar kos - kosan.
Kini pasangan suami istri itu mendekam di sel tahanan Polres Dairi.
Atas perbuatannya, tersangka Eben dikenakan pasal 339 Subs pasal 365 ayat (3) dan atau pasal 340 subs pasal 338 dari KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara selama 20 tahun.
Sementara untuk tersangka Siska dikenakan pasal 339 Subs pasal 365 ayat (3) dan atau pasal 340 subs pasal 338 dari KUHP Jo pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau penjara selama 20 tahun, atau hukuman penjara selama 4 tahun.
Konsumsi Sabu sebelum Membunuh
Tersangka Eben Sinaga ternyata sempat mengkonsumsi narkoba jenis sabu sebelum melakukan aksi tersebut, Kamis (19/12/2024).
"Yang bersangkutan mengkonsumsi narkoba jenis Sabu sebelum dan sesudah melakukan aksi perampokan tersebut, " ujar Agus.
Bahkan, uang hasil perampokan itu sudah habis digunakan untuk membayar hutang, serta membeli narkotika jenis Sabu.
"Jadi setelah melakukan aksi itu, keesokan harinya kedua tersangka ini membeli sabu dan mengkonsumsinya di kamar kos, " jelas Agus Bahari.
Bahkan hasil tes urine keduanya terbukti positif mengkonsumsi narkotika jenis Sabu.
Kepada Kapolres, Eben mengaku tidak menyangka bahwa korban meninggal dunia setelah mulutnya disumbat dengan menggunakan kain.
"Saya tidak tahu pak kalau dia (korban) meninggal dunia, " ujarnya kepada Kapolres Dairi, AKBP Agus Bahari saat dihadirkan dalam konferensi pers.
Abang Korban Kaget Pembunuh Roida Tetangga
Robinhood Sagala, abang kandung dari Roida Sagala yang menjadi korban perampokan dan berujung kematian tak menyangka dalangnya adalah tetangganya sendiri.
Kepada Tribun Medan, Robinhood mengaku bahwa selama ini keluarganya dengan keluarga tersangka tidak memiliki masalah.
"Setau saya biasa - biasa saja, tidak ada masalah, " ujarnya.
Bahkan, korban diketahui hendak membantu tersangka dalam masalah keuangan.
"Justru si korban, kita dengar mau membantu tersangka masalah keuangan, " jelasnya.
Dirinya pun meminta kepada pihak Kepolisian untuk memproses kasus tersebut dengan transparan dan adil.
(Cr7/tribun-medan.com)
| PELAKU Perampokan dan Pembunuhan di Dairi Sempat Isap Sabu Sebelum Habisi Tetangga |
|
|---|
| Detik-detik Siska Pasaribu Menangis saat Ditangkap Polisi, Kasus Rampok dan Bunuh Roida Sagala |
|
|---|
| Robinhood Sagala Tak Sangka Pembunuh Adik Perempuannya Ternyata Tetangga: Minta Polisi Usut Tuntas |
|
|---|
| Abang Kandung Roida Sagala Tak Menyangka yang Bunuh dan Rampok Adiknya Adalah Tetangga |
|
|---|
| SADISNYA Suami-Istri di Dairi, Habisi Tetangga Sendiri Gegara Butuh Uang Bayar Utang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Tersangka-Eben-Sinaga-27-atas-dan-sang-istri-Siska-Pasaribu-20.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.