Berita Olahraga

Sukses Gelar Rakerda, KONI Sumut Rancang Pembinaan Prestasi dan Persiapkan Musda 2025 Mendatang

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatra Utara sukses menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang berlangsung di Hotel Danau Toba.

TRIBUN MEDAN/HO
KONI Sumut menggelar Rakerda bersama KONI Kabupaten/Kota dan Pengurus Cabang Olahraga di Hotel Danau Toba Internasional pada 16-17 Desember kemarin. KONI Sumut memutuskan rancangan program pembinaan prestasi disahkan pada Musda yang diagendakan 2025 mendatang. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatra Utara sukses menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang berlangsung di Hotel Danau Toba Internasional pada 16-17 Desember kemarin. 

Rakerda tahun ini membahas banyak hal terkait program pembinaan olahraga di Sumut, yang tentunya persiapan atlet menatap Pekan  Olahraga Nasional (PON) XXII Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), serta persiapan Musyawarah Daerah (Musda) KONI Sumut yang diagendakan paling lambat pada April 2025 mendatang 

Ketua KONI Sumut, John Ismadi Lubis mengatakan bahwa dalam Rakerda kali ini ada beberapa keputusan yang sudah disepakati bersama dengan KONI Kabupaten/Kota dan Pengurus Cabang Olahraga (Cabor). 

"Pokoknya kita setuju, kita susun program panjang 4 tahun. Tapi akan kita minta disahkan di Musda nanti paling lambat April," kata John kepada Tribun Medan, Rabu (18/12/2024). 

Di sisi lain, John mengatakan bahwa ada beberapa alasan yang menyebabkan program pembinaan yang sudah dirancang agar disahkan ketika Musda 2025 mendatang. Katanya, hal itu tidak lain karena ada beberapa kajian yang harus dilakukan demi mematangkan program tersebut. 

Apalagi, katanya, PON 2028 mendatang mengalami banyak perubahan dari PON sebelumnya. Di mana cabor yang akan dipertandingkan hanya cabor Olimpiade. 

"Kita minta disahkan di Musda, karena dengan perubahan jumlah cabang-cabang olahraga, kita harus menyikapinya dengan cara program yang bagus. Karena mempertahankan juara itu lebih sulit. Makanya saya bilang, kita harus punya program yang betul-betul matang," kata John. 

Oleh sebab itu, kata John pihaknya juga sudah menyiapkan tim perumus yang terdiri dari pakar-pakar cabor untuk menguji  program pembinaan tersebut. 

"Kami sudah siapkan program, tapi kami bikin tim perumus, tim perumus itu dari cabang olahraga yang pakar-pakar. Sehingga nanti betul-betul program itu sudah layak untuk diuji secara akademis," tambahnya. 

Soal Musda yang akan menentukan kepemimpinan KONI Sumut kedepannya, John menyebutkan bahwa tidak ada persyaratan khusus, selain peraturan yang sudah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga (ADRT) KONI Sumut, bagi 
bakal calon ketua yang ingin maju memimpin KONI Sumut tersebut. 

"Untuk calon ketua, sesuai aturan saja, sesuai ADRT. Kita cari minimal yang paham olahraga,  pernah menjadi pengurus baik di cabang olahraga Provinsi maupun pernah jadi pengurus KONI Kabupaten/Kota atau KONI Provinsi," kata John. 

Dirinya berharap, pemimpin KONI selanjutnya bisa memperjuangkan kembali prestasi yang sudah diraih Sumatra Utara dalam multi event empat tahunan tersebut. 

Apalagi, Sumut sudah didukung dengan fasilitas yang memadai, peninggalan dari PON 2024 lalu. 

Bagi John, hal ini harus di manfaatkan sebaik mungkin, dengan menjalin sinergitas antara KONI dan Dispora agar pembinaan prestasi olahraga Sumut bisa berjalan dengan baik. 

"Pengurus yang akan datang mampu memperjuangkan kembali Sumatera Utara, minimal bisa mempertahankan posisi (PON), kalau bisa naik posisinya. Dengan hilangnya cabang-cabang unggulan, kita harus mempersiapkan dari awal cabang-cabang ini," ujarnya 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved