Perampokan di Dairi

Polisi Masih Lakukan Penyelidikan Kasus Perampokan di Desa Silumboyah, Sudah Sita Alat Bukti

Kasat Reskrim Polres Dairi, AKP Meetson Sitepu mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

HO
Kondisi korban, saat pertama kali ditemukan. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG- Sat Reskrim Polres Dairi masih melakukan pendalaman atas kematian Roida Sagala (52) yang ditemukan tewas dengan kondisi tragis, Minggu (8/12/2024).

Kasat Reskrim Polres Dairi, AKP Meetson Sitepu mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

"Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi, " ujarnya.

Sementara itu, KBO Sat Reskrim Polres Dairi, Iptu Parlindungan Lumban Toruan mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengamankan barang bukti berupa serpihan kaca jendela dan tali yang digunakan untuk mengikat korban.

"Barang bukti yang sudah kami amankan saat ini masih serpihan kaca, lalu tali yang digunakan untuk mengikat korban, " jelasnya.

Saat ini, pihaknya masih melakukan proses penyelidikan atas kejadian tersebut. "Masih penyelidikan, " tutupnya.

Kondisi jendela kamar yang hancur yang diduga menjadi jalan masuk bagi pelaku kedalam rumah untuk mencuri dan membunuh Roida Sagala, Minggu (8/12/2024).  
Kondisi jendela kamar yang hancur yang diduga menjadi jalan masuk bagi pelaku kedalam rumah untuk mencuri dan membunuh Roida Sagala, Minggu (8/12/2024).   (TRIBUN MEDAN/ALVI)

Diberitakan sebelumnya, Roida Sagala (52) warga Dusun Barisan Tigor Desa Silumboyah Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi menjadi korban perampokan, Minggu (8/12/2024).

Korban ditemukan tewas dengan kondisi yang memprihatinkan yakni dengan kondisi kedua kaki dan tangan terikat, dan mulut yang disumpal dengan kain. Bahkan, pihak keluarga mendapati luka dibagian kepala yang diduga dihantam benda tumpul.

Jenazah korban sempat dibawa ke RSUD Pakpak Bharat untuk dilakukan otopsi.

Abang kandung korban, Robinhood Sagala mengatakan, saat ini jasad sang adik keempatnya itu sudah dikebumikan di pemakaman keluarga.

"Kemarin sudah kita kebumikan, " katanya. 

Sehari-hari, korban menghabiskan waktunya dengan merawat sang ibu, Timour Aritonang (84) yang sudah sakit-sakitan.

Diduga pelaku masuk dari dalam jendela kamar yang berada tepat disamping halaman rumah. Tampak di lokasi serpihan kaca yang dihancurkan oleh pelaku, dan engsel kayu yang dihancurkan secara paksa.

"Kejadiannya kemungkinan sekitar jam 1 dini hari, dan setelah dilihat kondisinya sudah meninggal, kedua kaki dan tangannya sudah terikat, serta mulut yang disumpal pakai kain, " katanya.

Sang adik diduga merupakan korban perampokan, dimana harta bendanya raib seperti cincin, dan kalung serta handphone.

Saat ini pihak keluarga menyerahkan kasus tersebut ke aparat penegak hukum, dan menangkap para pelaku.

(Cr7/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 


 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved