Berita Viral

VIRAL Wali Murid Syok Dimintai Uang Pungli Rp1 Juta di Sekolah Untuk Fasilitas, tak Boleh Transfer

Viral di media sosial wali murid syok dimintai uang pungli Rp1 juta saat dapat undangan ke sekolah. Aksi pungli ini pun dibongkar oleh siswa SMA.

Editor: Liska Rahayu
Pixabay
Ilustrasi 

Diungkap sang siswa, ia heran kenapa pihak sekolah meminta uang kepada orang tua murid padahal sekolah tersebut adalah sekolah negeri.

"Kronologi, orang tua siswa diundang ini salah satu pengakuan akan saya jabarkan. (Orang tua) dapat undangan dari sekolah buat bersosialisasi dari komite sekolah eh pas nyampe malah disuruh isi kertas buat nulisin angka uang yang mau dikasih orang tua ke sekolah padahal tertulis bersosialisasi pada undangan tersebut. 

Saya selalu siswa merasa dirugikan padahal ini negeri, mana mungkin uang tanah pagar serta bangunan lain menggunakan uang siswa. Tolong ditindak pak, dengan hormat saya kepada bapak saya ucapkan terima kasih," kata sang siswa.

Telah mengurai keresahannya ke akun Lapor Mas Wapres, korban kecewa lantaran tak digubris.

Sebab kata sang siswa, chat-nya tidak terkirim lantaran nomor Lapor Mas Wapres tidak aktif lagi.

"Udah sempat lapor Mas Gibran kan ngadain lapor mas wapres, saya coba lapor ternyata nomornya udah off," akui sang siswa.

Lantaran tak ada respons dari Lapor Mas Wapres, siswa SMA Cibitung itu akhirnya mengadu ke Bro Ron.

Diungkap sang siswa, ada konsekuensi jika para siswa tidak membayar uang yang diminta pihak sekolah.

Yakni para murid tidak bisa mengikuti ujian sekolah.

"Masalahnya kalau ga bayar ga dikasih kertas ulangan bang. Gimana mau maju Indonesia emas," pungkas sang siswa.

"Itu undangan sosialisasi ternyata ngejebak orang tua buat nulis nominal. Minimal banget Rp1 juta. Dari tahun kemarin seperti itu pak. Beda-beda alasannya. Tahun kemarin uang pagar, sekarang uang urug tanah. Namun pagar tak dibangun, tanah pun tidak diurug," sambungnya.

Lebih lanjut, sang siswa bercerita bahwa dugaan pungli di sekolahnya itu sudah ada sejak tahun lalu.

Namun semua fasilitas yang dijanjikan oleh pihak sekolah itu tak kunjung dibangun.

"(Kejadian pungli) tahun kemarin katanya untuk uang pagar, tapi sampai saat ini belum dibangun. Dan tahun ajaran 24/25 (sekolah minta uang ke orang tua siswa) untuk uang urug katanya disuruh komite sekolah. (Dugaan pungli) diadakan tidak tahun, nyatanya hanya pungli," ujar sang siswi.

Tak hanya itu, pihak sekolah juga mengatur siasat terkait pembayaran uang dari orang tua murid.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved