VIDEO

WARGA Medan Berburu Ember, Dampak Air PDAM Mati Akibat Bencana Alam

Menurut seorang warga Dewi Puspita mengatakan,  air di rumahnya sudah mati sejak lima hari lalu.   

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Satia

Dikatakannya, selama lima haru tersebut ia menumpang air sumur bor milik tetangganya. 

"Kemarin juga kami sempat beli ember. Karena sangat butuh sekali ember ini untuk menampung air," ucapnya. 

Akibat air di rumahnya mati,  kata Dilla, suami dan anak-anaknya mandi di kantornya masing-masing.

"Meskipun minta air sumur bor dari tetangga. Tetapi kita harus berbagi juga dengan yang lain. Jadi anak-anak sama bapaknya mandi di kantor solusinya. Pastinya repot sekali ya. Mudah-mudahan cepat selesai lah ini," ucapnya.

Diketahui, emak-emak berburu ember di swalayan Kecamatan Medan Johor viral di sosial media.

Dalam akun instagram @medantalk yang Tribun lihat itu disebut air sudah mati beberapa hari sehingga warga berburu ember.

"Air mati berhari-hari warga berburu ember," tulis akun  instagram.

Sementara itu, Leader Swalayan Balikado,  Windy mengaku kaget banyak pengunjung yang membeli ember. 

"Kaget ya awalnya terjadi itu sejak Malam minggu hingga hari ini.  Tapi itu ternyata karena air di rumah warga mati, jadi banyak yang membeli ember," terangnya.

Windy menjelaskan, selama tiga hari ini, dalam sehari bisa terjual ratusan ember. 

"100 lebih ember  yang terjual ada.  Ini sudah berulang kali kita buka bal ember. Terus kita stock beberapa hari ini," ucapnya.  

Ember yang paling laku terjual itu, kata Windy ember ukuran paling  besar yang isinya 250 liter. 

"Itu harganya Rp 200 ribu.  Tapi yang beli ukuran sedang hingga kecil juga banyak itu harganya mulai dari Rp 160 ribu," ucapnya.  (Cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved