Breaking News

Sumut Memilih

KPU Sumut Sukseskan Pemilu, Bertaruh Nyawa Lintasi Hutan Liar Habitat Harimau

KPU dihadapkan jalur menanjak, curam, masuk dan keluar hutan liar dengan jurang-jurang pegunungan.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Petugas KPU membawa logistik pemilu 2024 dengan motor melintasi jalan berlumpur di kawasan Hutan Madina.  

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Di balik pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024, ada yang harus bertaruh nyawa demi suksesnya penyelenggaraan pemilihan umum.

Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara harus berjuang menyalurkan logistik pemilu ke sejumlah daerah hutan liar habitat hewan buas Harimau, dengan medan geografis yang penuh risiko, hingga mengancam keselamatan.

Geografis alam di Sumut terbilang cukup variatif.

Di Mandailing Natal (Madina) petugas KPU harus menghadapi tantangan jalur extrem, infrastruktur jalan yang belum terjamah aspal, jalur berbatuan dan lumpur. 

KPU dihadapkan jalur menanjak, curam, masuk dan keluar hutan liar dengan jurang-jurang pegunungan.

Itu ditempuh demi menyalurkan logistik dan memastikan hak pilih masyarakat terjamin.

Selain medan extrem, khusus di kawasan hutan dan perbukitan seperti Kecamatan Pekantan ada daerah Desa Silogun, Kecamatan Kotanopan Desa Batahan ada potensi serangan hewan buas, Harimau Sumatera.

Bila tidak waspada dan memahami alam, nyawa petugas KPU pengantar logistik jadi taruhannya. 

"Itu daerah hutan terpencil yang hanya bisa dilalui roda dua, dan itu pun harus dimodifikasi bannya, pakai ban cangkok atau ban trail, karena medan alamnya yang extrem. Itu juga selain darat melalui sungai-sungai muara Batanggadis yang memisahkan," katanya, Jumat (29/11/2024) 

"Geografi Madina ini kan dikelilingi Bukit Barisan, jadi ya menang masih liar alam hutannya, Harimau yang melintas sungai ya masih ada, itu yang dihadapi KPU untuk distribusi. Anggota KPU biasa didampingi TNI-Polri mengantarkan logistik, biasa untuk 2 TPS per desa yang mereka tuju," ungkapnya. 

Diketahui di daerah-daerah terpencil ini hampir 10.000 ribu pemilih yang harus disampaikan oleh KPU haknya, untuk berpartisipasi pada Pilkada serentak 2024.

Ribuan warga ini akan menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut yang baru, serta Bupati dan Wakil Bupati yang baru.

"Ribuan itu warga di daerah-daerah hutan dan perbukitan, hampir 10 ribuan. Anggota mengantar ke satu desa, rata-rata per desa ada 2 tps yang harus dipenuhi kebutuhan logistiknya" katanya.

Diketahui pada Pilkada serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara telah menggelar l rekapitulasi dan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Provinsi Sumatera Utara.

Hasil rapat pleno DPT secara resmi diketahui berjumlah 10.771.496 pemilih dari total 33 kabupaten dan kota di provinsi Sumatera Utara, di 455 kecamatan, berasal 6110 desa/kelurahan. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved