Berita Viral

NASIB Pilu Bocah Perempuan Bawa Senjata Tajam saat Tidur, Alami Trauma Usai Dilecehkan Paman

Pilu nasib bocah perempuan ini, ia harus tidur dengan membawa senjata tajam lantaran trauma dilecehkan pamannya.

Editor: Liska Rahayu
Shutterstock
Ilustrasi - 

TRIBUN-MEDAN.com - Pilu nasib bocah perempuan ini, ia harus tidur dengan membawa senjata tajam lantaran trauma dilecehkan pamannya.

Bocah perempuan tersebut diketahui berasal dari Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Ia diketahui dilecehkan pamannya sendiri hingga harus membawa saja saat tidur. 

Kasus ini bermula ketika sang ibu menitipkan anaknya ke sang paman.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Nunukan, Endah Kurniawati mengatakan korban pelecehan seksual oleh pamannya berasal dari keluarga broken home.

"Orang tua anak itu pisah dan ayah anak itu (korban) menikah lagi. Suaminya tidak di Nunukan. Sehingga istri atau ibu korban menjadi tulang punggung keluarga," kata Endah Kurniawati kepada TribunKaltara.com, Rabu (20/11/2024), sore.

Ibu korban yang berusaha mencari nafkah sendiri, kerap kali menitipkan anaknya pada pamannya yang sudah memiliki istri dan anak.

"Suatu ketika ibunya berangkat ke Sulawesi dan tiga anaknya dititipkan ke keluarganya yang berstatus paman. Anak yang jadi korban pelecehan seksual itu anak kedua dan ketiga," ucap Endah.

Lanjut Endah,"Saat ibunya pulang dari Sulawesi, anak paling kecil ngomong ke ibunya, bunda jantung itu ini ya, sembari menunjukkan ke arah kelaminnya. Lalu, bundanya tanya, siapa yang ajarin, kata anak itu dengan polosnya, paman ajarin," tambahnya.

Endah menduga kuat paman korban telah melecehkan ponakannya yang masih polos itu.

Akibat pelecehan seksual yang dialaminya, anak kedua mengalami trauma berat hingga membawa senjata sajam (Sajam) dan meletakkan di kasurnya saat tidur.

"Anak kedua itu, tidak mau dilakukan BAP (berita acara pemeriksaan) kepolisian. Kerap kali melontarkan perkataan kasar ketika diajak ngomong. Bahkan kalau tidur sampai bawa sajam dan diletakkan di kasur. Dia tidak mau didekatin orang dan tidak mau direhab," tuturnya.

DSP3A Nunukan mengungkapkan fenomena kasus pelecehan terhadap anak, mayoritas terjadi di rumah dengan pelaku orang terdekat.

Belakangan ini kasus pelecehan seksual yang menyeret anak dan perempuan di Kabupaten Nunukan masif terjadi.

Bahkan kasus pelecehan anak sangat menyita perhatian publik, lantaran terjadi di dalam rumah dengan pelaku orang terdekat atau masih memiliki hubungan keluarga.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved