Sumut Memilih

Ahmad Razali Akademisi USU Sebut KPU Perlu Lebih Aktif ke Pemilih Milenial dan Gen Z

KPU memaparkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Sumut berjumlah 10.771.496 orang.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Akademisi Universitas Sumatera Utara, Ahmad Razali, M. Sos 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara (KPU Sumut) baru saja menggelar rapat koordinasi dengan Kemenko Polkam RI persiapan Pilkada serentak 2024.

KPU memaparkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Sumut berjumlah 10.771.496 orang.

"Klasifikasi pilih milenial berjumlah 3.656.608 atau 33,95 persen, lalu Gen Z 2.964. 805 atau 27,52 persen, Gen X berjumlah 2.723.795 atau 25,29 persen. Terakhir Baby Boomer 1.296.714 atau 12, 04 persen," jelas Agus Arifin dalam rakor, Kamis (21/11/2024). 

Dari data tersebut, dapat dirumuskan bahwa pemenang Pilkada serentak adalah yang dapat menggaet suara pemilih pemula dari Milenial dan Gen Z. Bila digabungkan suaranya mencapai 61,47 persen. 

Akademisi Universitas Sumatera Utara, Ahmad Razali M. Sos menilai, fenomena saat ini di kalangan pemilih pemula belum sepenuhnya sadar akan hak politiknya.

Untuk itu perlunya kerja extra dari penyelenggara (KPU Sumut) untuk berinovasi mengajak milenial dan gen z ikut serta pada pilkada serentak 2024.

"Upaya yang dapat dilakukan KPU Sumut melakukan sosialisasi Pilkada dengan menyesuaikan pola kebiasaan generasi muda yang cenderung praktis dan visual, misal melalui kanal media sosial Instagram dan Tiktok. Tentunya dengan bahasa anak muda yang gak njelimet dan melangit," kata Ahmad Razali kepada Tribun Medan. 

Lanjutnya, KPU Sumut perlu mendorong partisipasi aktif pemilih pemula dengan membuat kuis dan sayembara pilkada ke sekolah-sekolah, khususnya SMA.

Sekaligus melakukan dialog publik melalui pengurus OSIS dan meminta jadi agen yang turut berperan serta mengajak teman-temannya untuk aktif memilih. 

Ahmad Razali menilai, apa yang dilakukan KPU Sumut, khusus divisi SDM dan Parmas ke kaum milenial dan gem z belum maksimal.

Karena masih banyak milenial, gen z pemilih pemula yang masih tidak peduli dengan pilkada. 

"Ini terjadi mungkin kendala sempitnya waktu sosialisasi dengan jangkauan wilayah Sumut yang cukup luas. Tetapi sebenarnya dapat diatasi dengan memanfaatkan kanal kanal media sosial yang ada, sehingga efek pemberitaannya tinggi," katanya. 

Sisi positifnya, Akademisi yang aktif sebagai Wakil Kepala Sekolah SMP Harapan 3 Medan ini menilai sudah ada upaya dari KPU Sumut kunjungan ke sekolah-sekolah secara acak untuk menginformasikan tahapan pilkada. Cuma belum massif menyebar ke 33 Kabupaten dan Kota. 

"Sosialisasi hanya melalui media cetak dan sosial, tetapi keterbatasan waktu dan cakupan wilayah yang masih di kota Medan padahal Sumut ada 33 kabupaten / kota," pungkasnya.

(Dyk/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved