TRIBUN WIKI

Sejarah Hari Anak Sedunia yang Diperingati Tiap 20 November

Sejarah Hari Anak Sedunia yang diperingati tiap tanggal 20 November bermula dari Deklarasi Hak-Hak Anak 1959.

Editor: Array A Argus
Adobe Stock
Ilustrasi Hari Anak Sedunia 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Tiap tanggal 20 November, ada momentum spesial bagi anak.

Ya, momen tersebut adalah perngatan Hari Anak Sedunia.

Tiap tanggal 20 November, Hari Anak Sedunia diperingati sebagai bagian kampanye terhadap hak-hak anak.

Selama ini pun, masih banyak kalangan orang tua yang abai dengan hak anak.

Baca juga: Sejarah Lahirnya Muhammadiyah, yang Berulang Tahun 18 November

Dengan adanya peringatan Hari Anak Sedunia ini, kita dapat kembali menginformasikan tentang apa saja hak yang mesti diberikan kepada anak.

Adapun tema Hari Anak Sedunia pada tahun 2024 yakni "Dengarkan masa depan. Dukung hak-hak anak".

Lantas, bagaimana sejarah Hari Anak Sedunia ini bisa terjadi?

Baca juga: Awal Mula Sejarah Aceh dan Padang Panjang Jadi Kota Serambi Mekkah

Sejarah Hari Anak Sedunia

Dikutip dari Kompas.com, Hari Anak Sedunia merupakan hari menandainya diadopsi Deklarasi Hak-Hak Anak oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1959 serta Konvensi Hak-Hak Anak (UNCRC) pada tahun 1989.

UNICEF selaku lembaga dunia yang berwenang mengurusi isu anak-anak, menginginkan agar peringatan ini bisa meningkatkan kesadaran untuk melindungi dan memenuhi hak setiap anak, tanpa diskriminasi.

Baca juga: Sejarah Hari Toleransi Internasional yang Diperingati Tiap 16 November

Merujuk pada situs resmi UNICEF, pada hari ini seluruh organisasi terkait seperti UNICEF, mitra, pemerintah, dunia usaha, orang tua, guru dan anak-anak di seluruh dunia menyoroti hak-hak anak dan menyerukan para pemimpin dunia untuk mempercepat tindakan yang diperlukan untuk melindungi dan memenuhi hak-hak setiap anak, tanpa diskriminasi.

Pada tahun 2024, Tema Hari Anak Sedunia yakni "Dengarkan masa depan. Dukung hak-hak anak."

Baca juga: Sejarah Singkat Lahirnya Korps Marinir Indonesia, yang Ulang Tahun Tanggal 15 November

Tema ini dipilih sebagai bentuk kampanye mengajak orang dewasa untuk mendengarkan masa depan anak-anak.

Dengan mendengarkan anak-anak, kita dapat memenuhi hak mereka untuk berekspresi, memahami ide-ide mereka untuk dunia yang lebih baik dan memasukkan prioritas mereka dalam tindakan kita saat ini.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved