Berita Viral

KISAH di Balik Batalnya Ahok Maju di Pilkada Jakarta hingga Pramono Anung Sulit Dihubungi Megawati

Ahok menuturkan, ketika itu PDI-P sempat mempertimbangkan untuk berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Editor: AbdiTumanggor
kompas
KISAH di Balik Batalnya Ahok Maju di Pilkada Jakarta 2024 hingga Pramono Anung Sulit Dihubungi Megawati Soekarnoputri. (Kolase Tribun Medan/Kompas) 

“Jangan main-main loh, Bu. Anies mau diumumin loh, Bu. Anies, Bu, sama Rano Karno loh, Bu, koran udah ngomong ini, Bu,” kata Ahok. 

“Ibu (Megawati) bilang apa tahu enggak, ’Udah saya coret tadi,’ Dia bilang,” ujar dia. 

Ahok pun menekankan bahwa dirinya bukan pihak yang menjegal langkah Anies untuk mendapatkan tiket maju pada Pilkada DKI Jakarta. Sebab, keputusan itu telah lebih dulu diambil Megawati tanpa berdiskusi dengannya.

“Mungkin (kader) bawah putusin, sodor ke Ibu, dan dicoret. Jadi dicoret itu bukan gara-gara gua. Jadi Ibu coret itu sebelum ketemu gua dong,” kata Ahok.

Pada akhirnya, PDI-P pun mengusung kadernya sendiri, Pramono Anung dan Rano Karno, sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024-2029.

Joko Widodo dan Pramono Anung
Joko Widodo dan Pramono Anung (setkab)

Pramono Anung Sempat Menolak

Ahok juga mengungkapkan, Pramono Anung sempat menolak permintaan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk dicalonkan sebagai gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.

Katanya, Pramono enggan berlaga di pilkada lantaran ingin istirahat dari pemerintahan setelah 10 tahun menjabat sebagai Sekretaris Kabinet.  

"Aduh tolong, Mbak (panggilan akrab Pramono kepada Megawati), jangan saya Mbak. Saya nih udah 10 tahun melayani, saya mau istirahat, jadi enggak usah Mbak," ujar Ahok menirukan gaya Pramono saat itu.

Permintaan Megawati kepada Pramono pun disampaikan pada detik-detik terakhir pendaftaran Pilkada Jakarta 2024. 

Awalnya, Megawati bahkan sempat kesulitan menghubungi Pramono.

Megawati baru bisa menghubungi Pramono melalui protokol Sekretaris Kabinet.

"Telepon enggak diangkat-angkat. Sekretarisnya enggak ada, marah-marah tuh. Terus telepon protokol, suruh Pramono datang," kata Ahok.

Di hadapan Megawati, kata Ahok, Pramono mulanya bersikukuh menolak instruksi dicalonkan jadi gubernur.

Bahkan, mantan Sekretaris Jenderal PDI-P itu sempat memohon agar Ahok saja yang berlaga pada Pilkada Jakarta 2024.

"Terus Ibu Megawati ngomong, 'Enggak, Pak Ahok enggak bisa, kamu aja pokoknya'," imbuh Ahok. 

Setelah diminta berkali-kali, Pramono akhirnya luluh.

Pramono pun dipasangkan dengan mantan Gubernur Banten, Rano Karno.

(*/Tribun-medan.com/kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved