Berita Viral

KISAH di Balik Batalnya Ahok Maju di Pilkada Jakarta hingga Pramono Anung Sulit Dihubungi Megawati

Ahok menuturkan, ketika itu PDI-P sempat mempertimbangkan untuk berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Editor: AbdiTumanggor
kompas
KISAH di Balik Batalnya Ahok Maju di Pilkada Jakarta 2024 hingga Pramono Anung Sulit Dihubungi Megawati Soekarnoputri. (Kolase Tribun Medan/Kompas) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Ternyata Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sempat ditunjuk Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024.

Namun mendadak batal setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengambil langkah politik merapat ke Prabowo Subianto bergabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. 

Hal itu diungkap Ahok dalam program Gaspol! Kompas.com, Jumat (15/11/2024).

"Ibu Mega itu ngomong pada saya pertama memang Ibu mau calonin saya. Dia udah ngomong dengan beberapa DPP dan DPP kasih tahu saya," ungkap Ahok.

Ahok menuturkan, ketika itu PDI-P sempat mempertimbangkan untuk berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Akan tetapi, rencana itu batal setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengambil langkah politik berbeda, merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dan menjabat sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat.

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat diwawancarai oleh KOMPAS.com dalam program Gaspol di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (12/11/2024).(KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA)
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat diwawancarai oleh KOMPAS.com dalam program Gaspol di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (12/11/2024).(KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA)

PDIP Sempat Berniat Tidak Ikut Pilkada Jakarta 2024

Ahok mengungkapkan, Megawati pun sempat memutuskan agar PDI-P tidak terlibat dalam Pilkada Jakarta dan tidak mengusung kandidat mana pun.

"Waktu itu saya dengar mau gabung dengan PKB tapi tiba-tiba Cak Imin lebih memilih ke sana (koalisi lain), lalu Ibu putuskan kalau begitu kita enggak usah ikut. Ya sudah," kata Ahok.

"Sekarang gua tanya apakah ini seperti Pilpres ada undang-undang yang mengatur harus ikut? Enggak. Kalau enggak, ya sudah jangan ikut. Nah ini putusannya," ujar Ahok menirukan ucapan Ketum DPP PDI-P itu. 

Ahok juga mengungkapkan, ia batal dicalonkan pada Pilkada Jakarta 2024 karena Megawati Soekarnoputri khawatir Ahok bakal kalah telak.

Ahok menyebutkan, kekhawatiran itu muncul karena adanya potensi pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) pada Pilkada 2024. 

"Ibu Mega itu pertama mau saya (maju Pilkada Jakarta), dia mau fight, namun kemudian hasil TSM yang seperti itu, beliau putuskan enggak boleh, sudah pasti dibantai," ujar Ahok.

Megawati pun meminta Ahok untuk fokus membenahi partai dan menjalankan tugas lain di luar politik elektoral.

"Makanya ibu langsung bilang, 'Udah kamu urusin partai aja supaya ada darah segar, perbaiki, terus urus yayasan'," kata Ahok.

Ahok pun bercerita, saat ini ia ditugaskan sebagai Ketua Yayasan Mega Gotong Royong.  

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved