UPDATE Kasus Guru Supriyani, Polda Sultra Ungkap Alasan Pencopotan Kapolsek Baito dan Kanit Reskrim

"Kalau terbukti bahwa ada transaksi Rp 50 juta atau yang minta uang itu, saya minta untuk diproses dan dipecat," kata Kapolri saat menjawab pertanyaan anggota DPR dalam rapat dengar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2024).

Meski demikian, ia meminta agar dugaan permintaan uang tersebut dapat dibuktikan. Menurutnya, kepolisian sudah berupaya untuk melakukan mediasi yang melibatkan bupati dan PGRI agar kasus tersebut diselesaikan melalui restorative justice.

Kata Supriyani soal Uang Damai Rp 50 Juta

Terkait isu uang damai sebesar Rp 50 juta yang ramai jadi perbincangan publik, kini mulai ada titik terang. 

Propam Polda Sultra sudah melakukan pemanggilan terhadap Supriyani pada Rabu (6/11/2024), untuk mencari bukti soal permintaan uang damai agar kasusnya tidak dilanjutkan.

Dalam pemeriksaan selama 4 jam itu, Supriyani ditanya masalah permintaan uang oleh oknum anggota Polsek Baito selama kasusnya bergulir di kepolisian. 

"Kalau yang Rp 2 juta itu saya sampaikan diminta dari Kapolsek Baito. Dan uang itu awalnya Pak Kepala Desa yang memberikan, terus suami saya sampaikan ke saya kalau Pak Kapolsek minta uang Rp 2 juta," ungkapnya dilansir dari Surya, Kamis (7/11/24).

Sementara permintaan uang senilai Rp 50 juta, Supriyani mengaku dimintai langsung oleh penyidik Polsek Baito dan jika tidak dituruti berkas perkara akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri. 

"Kalau yang Rp 50 juta penyidik langsung yang datang ke rumah. Menginformasikan kepada saya dan suami saya bahwa masalah ini tidak bisa atur damai dan penyidik akan melanjutkan pemberkasan ke jaksa. Kalau dikasih Rp 50 juta masalah selesai," jelas Supriyani.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com