Berita Medan

Begal Sadis di Medan Dikirim ke Kamar Mayat, Komplotan Pelaku Kerap Keliling Cari Mangsa

Unit Reskrim Polsek Delitua dan Satreskrim Polrestabes Medan menangkap begal sadis, Muhammad Arpariando Koto (23) warga Kecamatan Medan Belawan.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Momen Kapolrestabes Medan menunjukkan foto Arpariando Koto (23) begal sadis yang menewaskan Adi Prayetno di Jalan Abdul Haris Nasution, 26 Oktober lalu, di RS Bhayangkara TK II Medan, Kamis (14/11/2024). Arpariando ditembak mati karena melawan petugas. 

Kombes Gidion mengatakan, perampokan sepeda motor yang dilakukan Arpariando bukan hanya bermotif ekonomi, melainkan kejahatan kemanusiaan.

Ia dan kelompoknya tak segan-segan mencari mangsa dengan berkeliling Kota Medan, lalu membacoknya untuk merampas harta bendanya.

"Ini motifnya bukan masalah ekonomi, tapi kejahatan kemanusiaan. Bukan hanya merampas harta orang tapi juga melumpuhkan orang," sebutnya.

"Bayangkan orang tua umur 49 tahun disikat di tengah jalan. Disikat dari dada dan kaki," sambung mantan Kapolres Jakarta Utara ini.

Polisi menyatakan masih ada tiga lagi pelaku begal sadis yang menewaskan Adi Prayetno.

Ketiganya ialah Samuel Sirait, 17 tahun, Muhammad Haikal Fais, 19 tahun dan Ramadani Koto, 21 tahun.

Polisi memberikan ultimatum kepada pelaku agar segera menyerahkan diri, atau ditangkap dalam keadaan hidup ataupun mati.

Polisi memastikan akan menangkap para pelaku begal sadis tersebut, apa pun yang terjadi.

"Kami tidak lelah untuk mengejar dan saya pastikan satu per satu akan kita tangkap dalam keadaan apapun," tegasnya.

Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan Polisi, komplotan begal ini berjumlah 15 orang. Tapi saat membegal korban Adi Prayetno, komplotan ini beraksi hanya enam orang.

Mereka sudah beraksi di 18 tempat di Kota Medan, di antaranya Medan Helvetia, Medan Johor dan beberapa wilayah lainnya.

Polisi juga sedang memburu penadah sepeda motor curian yang dilakukan komplotan ini. Sebab, adanya penadah menjadikan komplotan ini terus ada.

Kepolisian mensinyalir komplotan ini selalu menggunakan ciri-ciri jaket dengan kerudung kepala. 

Pada saat dilakukan penangkapan hari ini, Kamis (14/11/2024), juga menggunakan jaket yang sama.

"Kasus 480 penadahnya ketemu kita sikat juga. Ini juga jadi sel dari ekosistem pencurian dengan kekerasan,” katanya. (Cr25/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved