Ini Cara LPKA Medan Bangun Rasa Tanggung Jawab Anak Binaan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Kemenkumham Sumut), punya cara tersendiri untuk membangun rasa tanggung jawab bagi Anak Binaannya, salah satunya melalui penunjukkan Anak Binaan sebagai tahanan pendamping (Tamping) di lingkungan LPKA Medan. 

Dikatakan Kepala LPKA Medan, Khairul Bahri Siregar mengatakan bahwa rasa tanggung jawab adalah perasaan moral atau etika yang mengharuskan Anak Binaan untuk memenuhi kewajiban atau tugas yang diberikan kepadanya. 

"Libatkan Anak Binaan dalam kegiatan program pembinaan dan kegiatan lainnya dengan peran dan tugas tertentu. Hal ini dapat mengajarkan Anak Binaan ikut dalam keterlibatan tim, komunikasi, serta kerja sama," terang Khairul Siregar.

Baca juga: Inspeksi Mendadak, Kadivpas Kemenkumham Sumut dan Tim Satops Patnal Hadir di Lapas Pancurbatu

Selain menekankan agar dilakukan penguatan tusi tamping, Kepala LPKA Medan juga menekankan beberapa hal penting di bidang pengawasan dan penegakkan disiplin (Wasgaplin), seperti Anak Binaan yang telah di tunjuk sebagai tamping pastikan telah menjalani prosedur yang telah ditetapkan dan sesuai dengan SOP.

"Pastikan setiap Anak Binaan yang ditunjuk menjadi tamping telah menjalani prosedur yang berlaku dan sesuai dengan SOP tentunya. Kemudian, diberi pengenal khusus, seperti baju khusus tamping dan memperbaharui setiap surat keputusan," pinta Khairul Siregar.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Penegakkan Disiplin, Pantas Parulian Simanjuntak, menyatakan kesiapannya menjalankan perintah tersebut.

"Melalui kesempatan ini, kami sampaikan dukungan Wasgaplin dalam melibatkan Anak Binaan disetiap aktivitas program pembinaan, dengan ini kami akan segera menindaklanjuti arahan Bapak Kepala LPKA," janjinya. (*)